Harapan Gus Jazil Saat Kunjungi Situs Bung Karno di Ende
jpnn.com, ENDE - Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid mengunjungi Situs Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa (28/7/2020) pagi. Situs ini terletak di Jalan Perwira, Ende, Ibu Kota Kabupaten Ende, NTT.
Untuk diketahui, Bung Karno menjalani masa pengasingannya di Ende, Provinsi NTT pada 1934-1938. Pengasingan Soekarno ke Ende, setelah Gubernur Jenderal Pemerintah Kolonial Hindia Belanda, De Jonge, mengeluarkan surat keputusan pengasingan Ir Soekarno ke Ende pada 28 Desember 1933.
Sebelumnya, Gus Jazil demikian sapaan Jazilul juga sempat mengunjungi Taman Perenungan Pancasila yang terletak di depan rumah dinas Wakil Bupati Ende.
Gus Jazil berpesan kepada pemerintah melalui Kemendikbud khususnya Dirjen Kebudayaan dan juga Kementerian Pariwisata agar memberikan perhatian kepada situs-situs bersejarah seperti Situs Bung Karno.
“Ini memprihatinkan, situs bersejarah dimana Bung Karno merenung dan menemukan butir-butir Pancasila tetapi kurang mendapat perhatian," kata Gus Jazil yang didampingi Bupati Ende, Djafar Achmad dan Anggota DPR RI dari Fraksi PKB Dapil NTT 1, Dipo Nusantara Pua Upa.
Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid (kiri) bersama Bupati Ende Djafar Achmad saat mengunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Kota Ende, Flores, NTT, Selasa (28/7). Foto: Friederich Batari/JPNN.com
Untuk diketahui, Gus Jazil melakukan kunjungan ke Provinsi NTT mulai Selasa, 28 Juli 2020.
Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid mengunjungi Situs Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa (28/7/2020) pagi.
- Wakil Ketua MPR Ibas Berharap Kompolnas jadi Penyeimbang Baik Buruknya Wajah Polri
- Wakil Ketua MPR: Kualitas Pendidikan Harus jadi Perhatian Semua Pihak
- Prabowo Selamatkan Sritex, Eddy Soerparno: Ini Bentuk Nyata Presiden
- Pejabat Komdigi Lindungi Judol, Eddy Soeparno: Merusak Generasi Muda
- Ibas Soroti Isu Kekerasan Seksual: KIta Harus Speak Up, Waspada, dan Berani Melapor
- Lestari Moerdijat: Keberlangsungan Industri Media Butuh Dukungan Negara