Harapan Karina
Oleh: Dahlan Iskan
jpnn.com - Saya minta maaf kepada Karina.
"Maafkan kalau saya baru kenal Anda sekarang," ujar saya pada si rambut keriting yang cantiknya bertambah-tambah karena gaya rambutnya itu.
Saya tulus. Seharusnya saya sudah menulis tentang Karina enam bulan yang lalu: ketika dokter ahli bedah plastik ini menemukan terapi ''aaPRP'' untuk pasien Covid-19.
Maafkan saya. Ilmu pengetahuan begitu penting, tetapi saya begitu abai. Kok saya pilih menulis Perjuangan 2 T. Menunggu 2 T. Pusing 2 T. Bantuan 2 T.
Sampai empat tulisan dalam seminggu. Seperti pandemi Covid baik-baik saja. Padahal yang meninggal akibat Covid menjadi yang tertinggi di dunia selama seminggu kemarin.
Itu bisa dicegah kalau saya memperhatikan Karina sejak enam bulan lalu. Setidaknya tiga bulan terakhir.
Apa yang ditemukan dan dilakukan Karina ini begitu pentingnya. Apalagi cara Karina ini orisinal Indonesia. Penemuan Karina sendiri. Pertama di dunia.
Juga: begitu murahnya –dibanding obat Actemsra yang langka itu.