Harapan Karina
Oleh: Dahlan Iskan
Mungkin ada yang skeptis: Karina tahu apa. Dia kan ahli bedah plastik. Yang hanya memanjakan wanita yang ingin cantik.
Karina kini bukan hanya ahli bedah plastik. Dia saya anggap sudah menjadi ilmuwan penting yang harus diperhatikan Indonesia. Tinggal kita mau atau tidak. Kita cukup rendah hati atau tidak untuk mengakui kehebatan orang lain.
Dr dr Karina juga ahli stemcell. Dan kini bisa disebut ahli ''aaPRP''. Dia memberi tambahan ''aa'' di depan ''PRP''. Untuk terapi penyembuhan Covid-nya ini. Agar PRP tidak lagi hanya diasosiasikan dengan urusan kecantikan.
Bangganya lagi: Karina full produk lokal. Dia dokter lulusan UI. Spesialis di UI. S-2 di UI. Meraih gelar doktor juga di UI –di usia 45 tahun, 2019.
Suami Karina juga produk UI: dokter ahli kandungan. Sang ibu juga UI: dokter ahli kulit. Hanya ayahnya yang insinyur: ITB.
Kini Karina sudah memiliki hak paten: bagaimana bisa mendapatkan 1,5 miliar stemcell dari lemak pasien. Dia lah yang menemukan bagaimana caranya dan pakai enzim kadar berapa.
Saya akan menulis soal itu lain kali.
Sekarang soal ''aaPRP'' dulu.