Harapan Kepulauan Rempah Maluku Mendunia Lewat Musik

Harapan Kepulauan Rempah Maluku Mendunia Lewat Musik
Kota Ambon dan Teluk Ambon dilihat dari Monumen Christina Tiahahu di Karang Panjang, Ambon, Maluku. (Supplied: Maluku Province Tourism Office.)

Tapi masih ada hal lain yang diusahakan orang Maluku: Musik.

Musik membuat Maluku tetap hidup

Musik dan penyanyi Maluku jugalah yang menghibur sekaligus menjaga pertalian budaya orang Maluku di perantauan seperti Yerry Syauta.

“Saya menikah dengan perempuan Jawa, dan tidak ada orang Maluku di lingkungan tempat tinggal kami. Lagu-lagu berbahasa Maluku yang bercerita tentang keindahan dan keseharian orang Maluku membantu saya mengajarkan budaya Maluku kepada anak-anak saya, selain mengobati rasa rindu saya,” kata Yerry.

Tak heran, Mr Syauta selalu berburu kaset atau CD lagu-lagu Maluku setiap dia pulang ke Ambon, ibu kota provinsi Maluku.

Sebelum era YouTube dan platform digital lainnya, Yerry mengaku kesulitan memperoleh lagu-lagu Maluku di Jakarta.

"Seingat saya hanya ada satu kios di pusat pertokoan Blok M yang menjualnya, tapi belakangan tutup.”

“Padahal, di Maluku, di kota Ambon sendiri, perkembangan musik dan lagu-lagu Ambon sangat pesat … banyak penyanyi muda lahir, genrenya juga bermacam-macam,” ucapnya.

Putry Pasanea adalah salah satu penyanyi asal Maluku yang dimaksud Yerry Syauta, yang sekarang tengah naik daun.

Maluku, kepulauan yang dikenal karena rempahnya ini sudah melahirkan banyak musisi ternama

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News