Harapan Kepulauan Rempah Maluku Mendunia Lewat Musik

Harapan Kepulauan Rempah Maluku Mendunia Lewat Musik
Kota Ambon dan Teluk Ambon dilihat dari Monumen Christina Tiahahu di Karang Panjang, Ambon, Maluku. (Supplied: Maluku Province Tourism Office.)

Sebelum pandemi, Putry bisa tampil 3-4 kali seminggu di daerah-daerah di luar Ambon.

Berawal dari bayaran Rp200 ribu per single, kini profesi penyanyi mampu menghidupi Putry.

"Bayaran pertama itu 200 ribu, untuk single. Bagi saya nggak masalah soal bayaran karena cari-cari pengalaman juga dan sebagainya, jadi enggak masalah soal pembayaran. Yang penting ada kesempatan dulu untuk bisa rekaman. Bentuknya dulu masih VCD, dijual seharga 25 ribu rupiah per kepingnya."

"Penghasilan saya sekarang sudah lebih dari cukup untuk kebutuhan sehari-hari, di bawah Rp50 juta per bulan."

Fis Duo adalah kelompok musik lain dari Maluku,

Lagu-lagu band ini terdaftar di platform musik digital Spotify, dan telah diputar ribuan kali tahun ini saja.

Ferdi Soukotta adalah salah satu anggota band Fis Duo, dan telah menemukan inspirasinya dalam tragedi saat ia menghabiskan waktu di kamp-kamp pengungsi setelah kekerasan sektarian pecah pada akhir 1990-an.

"Mulai bernyanyi sudah dari umur lima tahun. Yang membuat aku memilih menekuni menyanyi itu adalah karena menyanyi itu proses healing aku."

Maluku, kepulauan yang dikenal karena rempahnya ini sudah melahirkan banyak musisi ternama

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News