Harapan Kepulauan Rempah Maluku Mendunia Lewat Musik
"Waktu konflik tahun 99 di mana aku mengalami trauma, dan salah satu untuk healingnya itu adalah dengan bernyanyi."
Meski penghasilannya dari bermusik tidak sebesar Putry, Ferdi mengaku pendapatannya cukup untuk hidup sehari-hari di Ambon.
Pendapatan sampingan yang ia dapatkan dari bekerja lepaslah yang menghidupi musiknya.
"Tolok ukur kita saat ini bukan lagi Jakarta, bukan lagi bisa bermain di kota besar. Itu sekarang kita ciptakan sendiri, kita bikin skena kita sendiri yang mencoba untuk menembus ruang-ruang kosong."
"Buatku pribadi, musikku ini bukan musik yang bisa diterima oleh semua orang, sehingga menjadi musisi saja di Maluku tidak cukup ... untuk saya, pekerjaan saya yang lain seperti menulis, meneliti, menulis lagu, itu membantu saya untuk menghidupi musik yang saya yakini ini."
Dia sengaja memilih jalur indie agar tidak tergantung pada industry musik mainstream yang menurutnya hanya akan membatasinya berkreasi.
Manajer dan Rumah Produksi lokal memegang peran penting
Kiprah Putry Pasanea dan Fis Duo tidak lepas dari peran rumah produksi dan manager lokal.
Vento Batfutu pemilik rumah produksi Vento Production mengaku kerap menggunakan uang pribadinya, termasuk dalam perjalanan mengorbitkan Putry Pasanea.
Maluku, kepulauan yang dikenal karena rempahnya ini sudah melahirkan banyak musisi ternama
- Harmoni Musik Berpadu dengan Pesona Alam di Klaten Etno Jazz 2024
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dukung Gerakan Literasi Heka Leka, Anies Baswedan Bicara Potensi Anak-anak Maluku
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Laut China Selatan, Teledor Atau Terjerat Calo Kekuasaan