Harapan Kepulauan Rempah Maluku Mendunia Lewat Musik
“Kalau saya merasa ini talenta yang baik, saya berusaha untuk membuatnya semaju mungkin, termasuk dengan menggunakan uang saya sendiri,” katanya.
Senada dengan Mr Batfutu, Debra Soplantila manajer Fis Duo, Softeast band dan Sang Saka Hiphop, mengatakan, sampai sekitar dua tahun pertamanya sebagai manager, ia tidak berpenghasilan.
“Saat itu saya tidak berpikir bagaimana agar anak-anak ini bisa menghasilkan uang untuk saya, tapi memikirkan bagaimana mereka bisa membangun reputasi, punya network, dan karyanya dikenal orang,” ujar Debra.
Debra mengaku tidak menentukan persentase tertentu dari penghasilan band-band tersebut sebagai bayarannya.
"Biasanya mereka sendiri yang menyisihkan untuk saya dan berapa pun itu saya terima. Baru setelah kira-kira dua tahun, pendapatan Softeast dibagi lima. Empat personil, ditambah saya.”
Maluku sendiri sudah dikenal sebagai gudang musisi dan penyanyi berbakat di Indonesia, mulai dari era Broery Marantika, Bob Tutupoly, Jemmy Samallo, hingga era Ruth Sahanaya, Glenn Fredly, sampai Daniel Sahuleka yang berkibar di negeri Kincir Angin.
Salah satu kota musik dunia
Karena keunikan talenta musiknya, UNESCO telah menobatkan Ambon, ibu kota Maluku, sebagai salah satu “kota musik dunia” pada tahun 2019.
Kota ini mengklaim memiliki 534 musisi, 780 paduan suara, 94 studio dan 177 grup musik.
Maluku, kepulauan yang dikenal karena rempahnya ini sudah melahirkan banyak musisi ternama
- Harmoni Musik Berpadu dengan Pesona Alam di Klaten Etno Jazz 2024
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dukung Gerakan Literasi Heka Leka, Anies Baswedan Bicara Potensi Anak-anak Maluku
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Laut China Selatan, Teledor Atau Terjerat Calo Kekuasaan