Harapan Ketua MPR kepada Kontingen Paragames Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Bunyi drum band yang dibawakan oleh mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) sudah membahana di pintu gerbang utama Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Minggu (30/9/2018).
Kedatangan drum band dari kampus yang beralamat di Marunda, Jakarta, itu menandakan api obor Asian Paragames sudah tiba di komplek parlemen setelah sebelumnya diarak keliling ibu kota.
Begitu tiba di dekat tangga Gedung Nusantara, obor yang sebelumnya dibawa oleh Ketua Inapgoc Raja Okto Saptahari selanjutnya diserahkan kepada Ketua Komisi X DPR Joko Udianto. Selanjutnya, Joko didampingi oleh Raja, obor dibawa naik ke pelataran Gedung Nusantara. Di pelataran telah berdiri tegap Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPR Bambang Soesatyo dan Ketua DPD RI Oesman Sapta.
Setelah melalui rangkaian prosesi upacara, obor yang dibawa oleh Joko disulutkan kepada obor yang dibawa oleh Bambang Soesatyo. Selanjutnya Bambang menyulutkan obornya kepada obor yang dibawa oleh Zulkifli Hasan. Tak lama kemudian, Zulkifli Hasan melanjutkan sulutan api ke obor yang dibawa oleh Oesman Sapta.
Setiap jeda sulutan, masing-masing pimpinan lembaga negara itu meneriakkan, "mari kita gelorakan peduli pada disabilitas."
Dalam kesempatan itu, Zulkifli Hasan mengajak pada semua untuk menyukseskan Asian Paragames yang akan berlangsung di Jakarta pada 6 sampai 13 Oktober 2018.
“Tak hanya sukses sebagai tuan rumah namun juga sukses prestasi,” ujarnya.
Kepada Kontingen Paragames Indonesia, Zulkifli Hasan mengharap mereka tidak kalah dengan Kontingen Asian Games Indonesia.
- Di Silaknas ICMI, Muzani: Prabowo Ratusan Kali Ingatkan Bahaya Perpecahan Bagi Bangsa
- Waka MPR Ajak Komunitas Peduli Lingkungan Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim
- Ibas: Toleransi, Kasih Sayang, dan Kesehjahteraan Bisa Tangkal Radikalisasi
- Lestari Moerdijat Harap Kekerasan di Lingkungan Pendidikan Harus Segera Ditindaklanjuti
- Hadiri HUT ke-60 Golkar, Bamsoet Apresiasi Prabowo Dukung Perubahan Sistem Demokrasi
- Lestari Moerdijat: Inklusivitas Harus Mampu Diwujudkan Secara Konsisten