Harapan Pengembang Properti Premium pada Kebijakan BI
jpnn.com, JAKARTA - Para pengembang properti berharap kebijakan Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan di kisaran 4,75 persen bisa membuat rupiah stabil.
Pasalnya, sejumlah pengembang menggunakan komponen impor dalam operasional. Salah satunya PT Intiland Development (DILD).
Menurut Corporate Secretary Intiland Theresia Rustandi, fluktuasi nilai USD menjadi tantangan besar bagi perusahaan.
Apalagi, sejauh ini produk perumahan Intiland kategori high rise terdapat komponen impor.
”Kami berharap naik terus, tetapi USD juga stabil atau malah bisa lebih rendah. Sebab, kalau high rise komponen impor 30 persen biasanya mechanical electrical lift, tangga berjalan terus komponen listrik banyak impor. Jadi, itu akan terpengaruh,” tutur Theresia belum lama ini.
Menurut Theresia, situasi industri properti yang belum pulih membuat perusahaan harus bekerja ekstra untuk bangkit.
Dengan demikian, perusahaan lebih memilih melihat animo pasar terlebih dahulu ketika akan meluncurkan suatu produk perumahan.
Maklum, khusus kategori high rise secara permintaan pasar masih labil.
Para pengembang properti berharap kebijakan Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan di kisaran 4,75 persen bisa membuat rupiah stabil.
- Lagi, Paramount Land Raih Top 10 Developers di BCI Asia Awards 2024
- Paramount Land Dinilai Sukses Membangun Digital Customer Experience
- Serah Terima AJB Tepat Waktu Bukti Komitmen Pengembang terhadap Hak Konsumen
- Paramount Land Masuk Deretan Top 10 Pengembang BCI Asia Awards 2022
- Kembangkan Kawasan TOD Terpadu Talaga Bestari, Intiland dan Mitbana Jalin Sinergi
- Intiland Luncurkan Program Kemudahan Pembelian Properti Bagi Masyarakat