Harapan Tengku Zulkarnain Usai tidak Lagi Jadi Pengurus MUI
jpnn.com, JAKARTA - Mantan Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (Wasekjen MUI) Tengku Zulkarnain berharap kepengurusan MUI periode 2020-2025 bisa tetap kritis ke pemerintah.
MUI perlu lantang bersuara ketika pemerintah tidak membuat kebijakan yang berpihak rakyat.
"Cuma ke depan, kami berharap MUI tetap kritis terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap tidak prorakyat," kata Zulkarnain saat dihubungi awak media, Jumat (27/11).
Selain itu, dia juga berharap proses pembuatan fatwa di MUI tetap dipertahankan seperti periode sebelumnya.
Selama ini, MUI selalu membuat fatwa dengan melibatkan banyak ulama dan mendengarkan ahli.
"Kalau fatwa memang terjaga MUI dari dahulu. Itu kolegial, artinya ada 50 orang yang ikut dan duduk dalam memutuskan fatwa itu," beber dia.
"Kalau fatwa MUI terjaga dari dulu, ya, apalagi tiga tahun sekali ada ijtimak fatwa. Kalau fatwa insyaallah tidak masalah," tutur dia.
Dalam struktur MUI periode 2020-2025, nama Tengku Zulkarnain tidak masuk kepengurusan.
MUI perlu lantang bersuara ketika pemerintah tidak membuat kebijakan yang berpihak rakyat.
- MUI Imbau Umat Islam Pilih Pemimpin yang Berintegritas, Tidak Terima Suap dan Politik Dinasti
- Gerakan Boikot Jangan Dimanfaatkan untuk Persaingan Bisnis
- Kiai Marsudi Sampaikan Orasi Ilmiah di UIN Saizu Purwokerto
- Presiden Prabowo Dukung Kemerdekaan Palestina, MUI Bereaksi
- Mobil Maung Jadi Kendaraan Dinas Pejabat, MUI: Bukti Dukung Produk Dalam Negeri
- Mediasi Gagal karena Jaksa Meminta Guru Honorer Supriyani Segera Masuk Ruangan