Harapkan Bursa Cawapres Bersih dari Politk Uang
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Herdi Sahrasad menilai kompetisi untuk meraih posisi calon wakil presiden semakin menarik. Namun, ia mengingatkan agar proses penentuan cawapres tidak dikotori dengan politik uang dan transaksional.
"Politik uang dan transaksional politik sangat membahayakan kelangsungan pemerintahan lima tahun ke depan. Jika capres partai pengusung terjebak transaksi politik uang, tunggu gugatan rakyat dan akhirnya rakyat kehilangan kepercayaan terhadap pemimpinnya," kata Herdi Sahrasad," dalam diskusi "Meneropong Capres-Cawapres 2014: Siapa Pendamping Jokowi dan Prabowo?" di kampus UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Senin (31/3).
Dalam diskusi yang diselenggarakan Forum Intelegensia Bebas itu Herdi menegaskan, praktik politik uang dalam menentukan cawapres sangat berbahaya. Sebab, figur yang hebat, punya pengalaman dan diterima semua kalangan, bakal tersingkir karena tidak punya uang. "Sebaliknya tokoh yang rekam jejaknya kurang bagus akan dipilih karena dukungan pemodal,” katanya.
Menurutnya, salah satu figur yang punya potensi menjadi cawapres adalah mantan Ketua DPR RI, Akbar Tanjung. Alasannya, Akbar punya komitmen kebangsaan kuat dan kepemimpinannya tidak diragukan lagi.
“Saya melihat figur Akbar Tanjung sebagai tokoh yang bisa mendampingi capres Jokowi atau Prabowo," ulasnya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Herdi Sahrasad menilai kompetisi untuk meraih posisi calon wakil presiden semakin menarik.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tolong Dicatat, Indonesia Bakal Punya Monumen Reog
- Gelar Jumat Berkah, Raffi Ahmad & Rudy Salim Berbagi ke Anak-Anak Yatim
- Pak Kaban Tegaskan soal Syarat Honorer jadi PPPK Paruh Waktu
- Jumlah Honorer Lulus PPPK 2024 Tahap 1, Bandingkan Masa Kerja Mereka
- Tante Suami Nikita Willy Tak Menyerah, Klaim Punya Bukti Baru
- Diagendakan Bakal Diperiksa Besok, Hasto Hari Ini Berjoget Los Dol Diiringi KPK