Harapkan Chatib Pahami Filosofi APBN
Selasa, 21 Mei 2013 – 17:31 WIB
JAKARTA - Politisi Partai Golkar, Agun Gunandjar Sudarsa menyatakan bahwa pendidikan ekonomi dari universitas luar negeri tidak cukup sebagai modal untuk menjadi Menteri Keuangan. Sebab, seorang Menkeu dituntut menjadikan APBN sebagai alat untuk mensejahterakan rakyat. Lebih lanjut Agun juga mempertanyakan komitmen Kemenkeu terhadap lembaga Ombudsmen Republik Indonesia (ORI) yang secara khusus diberi tugas oleh negara untuk menerima dan memproses aduan masyarakat atas layanan pemerintah terhadap rakyat. Pasalnya, Kemenkeu berencana memangkas anggaran untuk ORI.
Menurut Agun, Menkeu dengan latar belakang pendidikan luar negeri hanya membuat menteri-menteri lainnya tidak berdaya dengan argumentasinya. Terlebih, Menkeu punya kewenangan besar dalam menyusun APBN. "APBN hanya mampu menjadikan Kementerian Keuangan menjadi lebih penting dibanding kementerian lainnya dan semua menteri harus tidak berdaya dengan maunya Menteri Keuangan," ujar Agun di gedung DPR, Senayan Jakarta, Selasa, (21/5).
Baca Juga:
Bagaimana dengan Chatib Basri yang baru saja ditunjuk dan dilantik sebagai Menkeu menggantikan Agus Martowardojo? Agun mengatakan, bila Chatib gagal memahami filosofi APBN maka bekas Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) itu pun akan terjebak pada ekslusivisme Kementerian Keuangan karena menjadikan APBN sebagai alat tawar.
Baca Juga:
JAKARTA - Politisi Partai Golkar, Agun Gunandjar Sudarsa menyatakan bahwa pendidikan ekonomi dari universitas luar negeri tidak cukup sebagai modal
BERITA TERKAIT
- Electricity Connect 2024 Siap Jadi Sarana Solusi Inovatif untuk Tantangan Transisi Energi Bersih
- Hunian ini Tawarkan Ruang Hijau yang Asri
- Hunian ini Tawarkan Ruang Hijau yang Asri
- Lebih dari 32.000 Pengunjung Ramaikan K-Expo Indonesia 2024
- Soal Dampak Green Bond, BNI Bisa Jadi Contoh dan Acuan Bagi Sektor Perbankan di Indonesia
- Pemkot Kupang Dorong Kemudahan Investasi untuk Penyerapan Tenaga Kerja