Harapkan Harga Jual Pertalite di Bawah Rp 8000,-
Anggota DPR Minta Pemerintah Tetap Hormati Pengguna Premium
jpnn.com - JAKARTA – Anggota Komisi VII DPR yang membidangi pertambangan dan energi, Kurtubi menilai bahan bakar minyak (BBM) baru yang akan dikeluarkan Pertamina, Pertalite bisa menjadi alternatif bagi masyarakat. Sebab, masyarakat memang butuh BBM beroktan tinggi namun harganya tidak semahal Pertamax.
“Opsinya ada (BBM dengan nilai oktan) 90 yang lebih bagus dari premium, yang pasti harganya di bawah Pertamax,” ujarnya di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/4).
Meskipun demikian, Kurtubi berharap agar munculnya Pertalite itu tidak serta-merta dipaksakan kepada masyarakat. Menurutnya, pemerintah tetap harus menghormati jika masyarakat tetap memilih Premium (RON 88). “Kalau masyarakat ingin RON 88, pemerintah harus menghormatinya,” ucap politikus Partai NasDem itu.
Dia juga menghimbau kepada pemerintah untuk menjual Pertalite dengan harga mendekati Premium. Jadi, kisaran harganya paling mahal Rp 8.000 . “Jangan dekat Pertamax yang lebih dari Rp 8.000,” katanya.
Politikus Nasdem itu menambahkan, Pertamina memiliki masa transisi dan evaluasi selama satu hingga dua tahun. Jadi, waktu itu cukup bagi Pertamina untuk mensosialisaikan produk barunya tersebut.
Namun demikian, katanya, jangan sampai masyarakat dipaksa beralih ke bensin beroktan 90 atau 92. “Biarkan dulu jalan kayak air,” cetusnya.
Sebagai proyek awal, Pertalite akan diedarkan di Jakarta pada Mei mendatang. Sebelumnya, pemerintah pernah menggadang-gadang alternatif BBM serupa pada 2012 bernama Premix.(jawapos)
JAKARTA – Anggota Komisi VII DPR yang membidangi pertambangan dan energi, Kurtubi menilai bahan bakar minyak (BBM) baru yang akan dikeluarkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kebutuhan Tepung Panir Capai Rp 1 Triliun, BRRC Optimistis Kuasai Pasar
- Brigit Biofarmaka Teknologi Hadirkan Spirulina, Inovasi Pengganti Susu Sapi
- Sepanjang 2024, Surveyor Indonesia Verifikasi 43 Komoditas Barang Impor
- F-PAN Apresiasi Keberhasilan Pemerintah Mengatasi 10 Tantangan Ekonomi di 2024
- Kabar Awal Tahun, Pertamina Menaikkan Harga BBM
- Volume Peti Kemas di JICT 2024 Tembus 2,2 Juta TEUs