Harapkan Jokowi Gunakan Revolusi Mental untuk Sikat Mafia BBM
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Herdi Sahrazad mengatakan bahwa persoalan yang dihadapi duet Joko Widodo-Jusuf Kalla nanti bukan hanya masalah defisit anggaran. Herdi justru mengingatkan tentang perlunya duet yang dikenal dengan sebutan Jokowi-JK itu menghentikan praktik pemburu rente di sektor minyak dan gas.
"Tidak akan efektif penyelesaian problem ekonomi bangsa ini jika hanya utak-atik RAPBN 2015. Presiden terpilih Joko Widodo harus punya kemauan politik yang keras untuk menghentikan para pemburu rente sektor BBM," kata Herdi di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/9).
Menurutnya, sepak terjang para pemburu rente selalu mengorbankan rakyat menengah ke bawah. “Jadi tidak cukup signifikan perbaikan ekonomi dan daya saing bangsa ini kalau hanya subsidi BBM yang dicabut," ujarnya.
Lebih lanjut Herdi mengatakan, praktik pemburu rente terjadi di hampir semua sektor produksi yang diperlukan rakyat. Karenanya jika pemerintahan Jokowi nanti menyelesaikannya dengan menaikkan harga BBM dan tarif dasar listrik, Herdi menilai hal itu bukan solusi. “Tidak perlu juga Jokowi jadi presiden, lulusan SLTA juga bisa seperti itu," tegasnya.
Herdi menegaskan, menghabisi praktik pemburu rente hendaknya masuk dalam agenda revolusi mental. "Caranya, bisa nggak, Jokowi menegakan pemerintahan yang bersih dari praktik pemburu rente? Itu hendaknya bagian dari revolusi mental," pungkas Herdi.(fas/jpnn)
JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Herdi Sahrazad mengatakan bahwa persoalan yang dihadapi duet Joko Widodo-Jusuf Kalla nanti
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kontrak Kerja PPPK 2024 Tanpa Putus demi Keadilan, Semoga Dikabulkan
- Aryudha Berani Memastikan Nasib Honorer Gagal PPPK 2024, Alhamdulillah
- 5 Berita Terpopuler: Info Terbaru soal Pengumuman PPPK Guru, Peserta Kode R2 Kaget, Kini Misterinya Bukan Cuma soal Gaji
- Menhut Raja Juli Bertemu Perwakilan CSO, Bahas Soal Pengelolaan Hutan Adat
- Oknum Dosen Lakukan Pelecehan Sesama Jenis di Mataram, Sahroni Geram!
- Jokowi Masuk Daftar Pimpinan Korup, PBNU: Apakah Lembaganya Kredibel?