Harapkan Kredibilitas MK Pulih Sebelum Pemilu Legislatif

jpnn.com - KARAWANG - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat (PD), Saan Mustopa menyatakan bahwa kredibilitas Mahkamah Kontitusi (MK) harus tetap terjaga. Menurutnya, kredibilitas hasil Pemilu Legislatif 2014 mendatang juga tak terlepas dari peran MK dalam menangani sengketa hasil pemilu.

"Kita bisa bayangkan kalau sengketa pemilu yang ditangani MK tapi tidak dipercaya. Kalau itu yang terjadi, tentu akan melahirkan kecemasan yang luar biasa," papar Saan  di sela-sela acara sepeda santai bersama komunitas sepeda dan masyarakat di Karawang, Jawa Barat, Minggu (17/11).

Lebih lanjut Saan menyebut MK saat ini memang tengah dilanda krisis luar biasa. Selain merosotnya tingkat kepercayaan publik sejak terungkapnya kasus suap terhadap Akil Mochtar, wibawa MK sembagai lembaga peradilan pun kini runtuh.

Saan mencontohkan insiden kericuhan disertai perusakan di ruang sidang MK saat memutus sengketa hasil Pemilukada Maluku, Kamis (14/11) lalu, merupakan bukti bahwa kewibawaan lembaga tinggi negara yang kini dipimpin Hamdan Zoelva itu sudah runtuh. Artinya, kata Saan, kericuhan itu tidak serta merta terjadi karena ketidakpuasan terhadap putusan MK belaka tetapi memang menunjukkan pudarnya kepercayaan publik atas lembaga tinggi negara yang pernah dipimpin Akil Mochtar itu.

"Peristiwa yang terjadi di MK beberapa waktu lalu tidak bisa dikatakan sebagai kejadian spontan. Apa yang terjadi di MK merupakan dari manifestasi dari runtuhnya kewibawaan MK di mata publik," ulasnya.

Karenanya Saan berharap agar MK berupaya berbenah. Harapannya, kata Wakil Sekjen PD itu, publik sudah kembali percaya penuh pada kredibilitas MK sebelum Pemilu Legislatif 2014 digelar.

Saan pun tak menolak pendapat tentang perlunya MK diisi hakim-hakim yang benar-benar independen dan tidak terafiliasi dengan partai politi tertenu. "Karena MK adalah lembaga mandiri sebaiknya diiisi oleh orang-orang yang mandiri juga," pungkas calon anggota DPR dari daerah pemilihan Karawang, Kabupaten Bekasi dan Purwakarta itu.(jpnn)