Hardiknas 2021: Ketum PGRI Sentil Kesejahteraan Guru dan Kegaduhan Pendidikan
"Di sisi lain kesejahteraan guru dan peningkatan mutu guru melalui pelatihan periodik yang menjadi tanggung jawab pemerintah dan pemerintah daerah, masih kurang diperhatikan secara serius," tegasnya.
Unifah juga menyentil maraknya kebijakan pendidikan yang menimbulkan kegaduhan, penyusunan peta jalan pendidikan yang pragmatis dan bukan mencerminkan tentang pandangan sebagai bangsa dalam mengantisipasi pendidikan masa depan, dan perhatian yang sangat minim kepada guru, guru 3T.
"Persoalan kesejahteraan dan kualitas yang jauh tersentuh, menunjukkan sudah saatnya ada pembenahan serius di dunia pendidikan kita," ucapnya.
Lebih lanjut dikatakan, di masa pandemi ini, permasalahan pendidikan bertambah serius. Ada dilema apabila penutupan sekolah berlangsung lebih lama yang menyebabkan learning loss dan prinsip mengutamakan keselamatan dan kesehatan pendidik dan peserta didik.
Pemberian vaksin bagi para pendidik dan tenaga kependidikan kata Unifah merupakan langkah penting untuk memastikan pembelajaran tatap muka (PTM) dapat berlangsung aman. PGRI berharap agar pemerintah, pemerintah daerah sangat serius menyiapkan secara hati-hati PTM demi keselamatan dan keamanan peserta didik, pendidik, orang tua, dan masyarakat.
"Semoga Ki Hadjar Dewantara bisa tersenyum bangga dan bukan sebaliknya menangis sedih melihat kondisi pendidikan saat ini," ujar Unifah. (esy/jpnn)
Ketum PB PGRI Unifah Rosyidi memberikan catatan kritis Hardiknas yang Intinya melihat pendidikan di Indonesia mengalami kemunduran.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Menurut Ketum PGRI, Banyak Banget Tantangan Guru Masa Kini
- Guru Honorer Supriyani Divonis Bebas, Menunggu Pengumuman Kelulusan PPPK 2024
- Bagaimana Pengangkatan Guru Supriyani Menjadi PPPK 2024, Masih Ada Kendala?
- Ketum PGRI: Biarkan Guru Honorer Supriyani Menjalani Tes PPPK 2024!
- Ketum PGRI: Masih Banyak Guru Honorer di Atas 50 Tahun
- Pernyataan Terbaru Ketum PB PGRI, Guru ASN & Honorer Bisa Tenang