Harga Acuan Eceran Sembako Diyakini Tak Efektif
jpnn.com, JAKARTA - Langkah Kementerian Perdagangan (Kemendag) menetapkan harga eceran tertinggi (HET) terbaru untuk menjaga stabilitas sembilan komoditas bahan pokok (sembako) dinilai tak efektif melawan mekanisme pasar.
Ketua Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia Ronnie S. Natawidjaja menyatakan, harga eceran tertinggi itu tidak akan memengaruhi pedagang pasar untuk mematok harga tepat seperti yang direkomendasikan.
Dia meragukan kekuatan pemerintah untuk mengendalikan pasar sehingga tercipta harga yang sesuai dengan acuan.
”Dugaan saya, itu memang harga estimasi saja,” kata Ronnie di Jakarta, Senin (29/5).
Menurut dia, harga acuan hanya bisa efektif jika pemerintah punya kendali atas stok dan pasokan.
Ronnie mencontohkan beras. Pemerintah dapat menentukan HET di tingkat konsumen karena pemerintah punya stok gabah dan beras untuk mengendalikan harga.
”Untuk yang selain beras yang stoknya tidak dipunyai pemerintah, saya juga jadi bingung. Itu berdasar apa menentukan harganya jika tak punya stok?” ungkap Ronnie.
Dia menambahkan, jika pemerintah ingin menstabilkan harga di pasar, yang harus dibenahi adalah rantai pasokan dari sentra produksi.
Langkah Kementerian Perdagangan (Kemendag) menetapkan harga eceran tertinggi (HET) terbaru untuk menjaga stabilitas sembilan komoditas bahan pokok
- Megawati Dengar Ada Institusi Negara Tak Netral Pas Pilkada, Sampai Pakai Intimidasi
- Kemendag Apresiasi Rabu Hijrah dan BI atas Suksesnya Young Muslim Leader Forum
- Kunjungi PIK, Pramono Temui Ibu-ibu di Pasar hingga Bicarakan Peremajaan Pompa
- Cooling System Pilkada, AKBP Budi Berbagi di Masjid Annur dan Panti Asuhan Al-Khairiyah
- Program Menteri Perdagangan Budi Santoso Berpotensi Memajukan Sektor Perdagangan
- Relawan Mas Gibran Berbagi Makanan Bergizi hingga Sembako untuk Driver Ojol