Harga Batu Bara Ambruk, Properti Masih Terpuruk

jpnn.com - SAMARINDA – Sektor properti di Kalimantan Timur belum bangkit setelah harga batu bara merosot.
Pancingan berupa relaksasi loan to value ternyata juga tak berbuah manis.
Deputi Kepala BI Kaltim Harry Aginta mengatakan, dulu harga properti sangat tinggi.
Kemudian dikhawatirkan terjadi fenomena bubble properti, yakni begitu pecah bakal menimbulkan risiko finansial.
Maka, BI menerapkan kebijakan loan to value (LTV) untuk mengerem laju kenaikan properti yang dinilai di luar kewajaran.
Caranya adalah menerapkan ambang batas maksimal nilai kredit yang bisa diberikan oleh lembaga pembiayaan kepada masyarakat.
Selain itu juga memperketat batas minimal uang muka untuk kepemilikan rumah lebih dari satu.
"Ini instrumen makro prudential dari BI," ujar Harry sebagaimana dilansir Kaltim Post, Selasa (13/12).
SAMARINDA – Sektor properti di Kalimantan Timur belum bangkit setelah harga batu bara merosot. Pancingan berupa relaksasi loan to value ternyata
- Dukung Industri Pertambangan, Trakindo Serahkan Unit CAT MD6250 ke Thiess
- Thong Guan Industries Bhd asal Malaysia Resmi Berinvestasi di KIT Batang, Jawa Tengah
- Akselerasi Solusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Komitmen bagi Petani & UMKM
- Pakar Ingatkan Dampak Jangka Panjang Boikot yang Ditunggangi Kepentingan Bisnis
- Tepis Isu Liar, Babe Bambang Pranoto Angkat Bicara soal Sengketa Merek Kutus Kutus
- Dukung Kemajuan Sektor Pertanian, Kementan Kaji Ulang SKKNI Bidang Alsintan