Harga Batu Bara Ambruk, Properti Masih Terpuruk
jpnn.com - SAMARINDA – Sektor properti di Kalimantan Timur belum bangkit setelah harga batu bara merosot.
Pancingan berupa relaksasi loan to value ternyata juga tak berbuah manis.
Deputi Kepala BI Kaltim Harry Aginta mengatakan, dulu harga properti sangat tinggi.
Kemudian dikhawatirkan terjadi fenomena bubble properti, yakni begitu pecah bakal menimbulkan risiko finansial.
Maka, BI menerapkan kebijakan loan to value (LTV) untuk mengerem laju kenaikan properti yang dinilai di luar kewajaran.
Caranya adalah menerapkan ambang batas maksimal nilai kredit yang bisa diberikan oleh lembaga pembiayaan kepada masyarakat.
Selain itu juga memperketat batas minimal uang muka untuk kepemilikan rumah lebih dari satu.
"Ini instrumen makro prudential dari BI," ujar Harry sebagaimana dilansir Kaltim Post, Selasa (13/12).
SAMARINDA – Sektor properti di Kalimantan Timur belum bangkit setelah harga batu bara merosot. Pancingan berupa relaksasi loan to value ternyata
- Hadiri Pembukaan Munas Dekopin, Sultan Dorong Pemerintah Perbanyak Koperasi Produksi
- Dirut PAM Jaya Sebut Tarif Air Sangat Rendah Dibandingkan dengan Komoditas Lain
- Wamenaker Beri Kabar Mengerikan soal PHK
- Genjot Ketahanan Pangan, Mendes Yandri Susanto Segera Menyusun Modul Desa Tematik
- Sambut Natal dan Tahun Baru dengan Solusi Praktis dari Modena
- Didominasi Penjualan Produk Lokal, Harbolnas 2024 Cetak Transaksi Fantastis