Harga Batu Bara Terancam, Indika Optimalkan Anak Usaha
Sabtu, 16 Juni 2012 – 02:02 WIB
JAKARTA - PT Indika Energy Tbk (INDY) mengoptimalkan ekspansi seluruh anak usaha selagi menghadapi ancaman penurunan harga jual batu bara sebagai komoditas unggulan perseroan. Sebagian besar belanja modal dari total Rp 2,4 triliun dialokasikan kepada anak usaha yang memiliki lini bisnis beragam. Whisnu mengatakan harga jual dipengaruhi situasi global. Terutama penemuan inovasi teknologi di Amerika Serikat yaitu inovasi sale-gas. Jenis energi baru ini berasal dari kandungan gas yang berada di sekitar cadangan batu bara di perut bumi.
Wakil Direktur Utama INDY, Whisnu Wardhana, mengatakan perseroan bersiap menghadapi penurunan harga jual rata-rata (average selling price) menjadi di bawah harga perkiraan semulai di angka USD 71 per ton. "Tekanan di pasar global membuat kami memerkirakan harga jual rata-rata tahun ini antara USD 67 sampai USD 68 perton," ungkapnya usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Kamis (14/06).
Baca Juga:
Beruntung masih ada satu harapan terutama dari anak usaha, Kideco, yang telah mencatatkan kontrak batu bara mencapai 77 persen di harga sebelumnya. Sedangkan sisa 23 persen untuk pasar"spot"dari target produksi batu bara mencapai 33 sampai 34 juta ton tahun 2012 ini.
Baca Juga: