Harga Batu Bara Turun, Pengusaha Sulit Tidur Nyenyak

Apalagi batu bara dengan GAR rendah tidak bisa dipakai untuk menyuplai kebutuhan lokal.
Pasalnya, kebutuhan lokal menggunakan GAR medium, yaitu 4.200-5.000.
“Saat ini para pengusaha harus memutar otak agar mendapat keuntungan, yang terpenting karyawan bisa gajian,” ungkapnya.
Menurut Umar, beberapa regulasi masih membuat para pengusaha batu bara kesulitan.
Misalnya, pembatasan domestic market obligation (DMO). Menurut dia, seharusnya ada kebijakan untuk batu bara kualitas rendah yang tidak bisa dikonsumsi dalam negeri agar diberikan kebebasan ekspor.
“Agar kami juga bisa bersaing meskipun dengan batu bara GAR rendah tersebut,” tuturnya.
Dia menjelaskan, sebenarnya harga USD 50 per metrik ton saja sudah bisa untuk memenuhi biaya produksi.
Akan tetapi, soal harga memang masih variatif. Sebab, ada perhitungan stripping ratio dengan masing-masing kualitas batu bara punya perhitungan sendiri.
Nilai tukar rupiah yang terus menguat ternyata belum berimbas positif terhadap harga batu bara.
- BI Buka Suara soal USD yang Disebut Anjlok di Google
- Ini Penyebab Rupiah Lesu Terhadap Dolar AS
- Awal Tahun, USD Hari Ini Masih Bertengger di Rp 16 Ribuan, Kapan Turun?
- Rupiah Anjlok Lagi, Per USD Tembus Rp 16.313
- Pengusaha Batu Bara Ini Dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Ada Apa?
- Bos Batu Bara Muara Enim Ditangkap Terkait Kerugian Negara Rp 556 Miliar