Harga Bawang Naik Hampir 100 Persen
Rabu, 13 Maret 2013 – 08:47 WIB
SINGAPARNA - Curah hujan yang masih tinggi beberapa bulan belakangan ini berdampak terhadap komoditi sayuran yang mengalami kenaikan harga hampir 100 persen. Terutama harga bawang merah di Pasar Singaparna melonjak dari harga awal Rp 25 ribu menjadi Rp 48 ribu per kilogramnya. "Kenaikan harga bawang sangat tinggi, sudah berlangsung beberapa bulan kebelakang," ujar Ujang (42) pedagang sayuran di Pasar Singaparna, Selasa (12/3). Aah (60) pembeli untuk dijual kembali di warung membenarkan bahwa ketika harga cabai mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi, pembelian bawang dikurangi setengahnya. Sedangkan untuk bawang merah yang dijual di warungl sekarang sistemnya per biji, dimana bawang merah per bijinya dijual Rp 250. "Ya jelas keberatan dengan naiknya harga bawang, dampaknya menjual kepada pembeli harus per biji, dengan seperti itu pembeli agak kurang," terangnyao
Dijelaskan Ujang, kenaikan bukan hanya terjadi pada satu waktu tertentu, tetapi kenaikan harga bawang berlangsung hampir setiap beberapa hari selalu mengalami kenaikan antara Rp 2000 sampai Rp 3000 per kilogramnya. Untuk saat ini, kenaikan harga bawang membuat pasokan sedijit berkurang, bahkan tidak semua pedagang sayuran menyediakan bawang merah karena harganya yang melambung tinggi. "Sekarng stok bawang tergantung yang mengirim, untuk saat ini hanya tersedia 20 kilo gram," ungkapnya.
Baca Juga:
Kenaikan harga tidak berdampak terlalu tinggi terhadap penjualan, hanya para pembeli yang biasanya membeli bawang merah satu kilo, sekarang hanya membeli setengah kilo. Sedangkan untuk pembeli warungan cukup berdampak terhadap penjualan di warung harus per biji.
Baca Juga:
SINGAPARNA - Curah hujan yang masih tinggi beberapa bulan belakangan ini berdampak terhadap komoditi sayuran yang mengalami kenaikan harga hampir
BERITA TERKAIT
- UMKM Binaan Pertamina Go Global, Sepakati 3 Kerja Sama Dagang di Hari Pertama TEI 2024
- Kemenag di Bawah Kepemimpinan Menag Yaqut Kembangkan 432 Badan Usaha Milik Pesantren
- BNI Investor Daily Summit 2024, Prabowo Ungkap Landasan Fundamental Keberlanjutan
- Polemik Kemasan Rokok Polos Tanpa Merek, APTI: Petani Tembakau Kena Dampak Negatif
- APTI Desak Kemenkes Cabut Rancangan Permenkes Kemasan Rokok Polos Tanpa Merek
- Indonesia dan India Jalin Kerja Sama Produk Hilir Timah