Harga BBM Naik, Inflasi November Masih 1,5 Persen
jpnn.com - JAKARTA – Kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi belum berdampak pada inflasi. Rilis Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa inflasi bulan November tercatat sebesar 1,5 persen.
”Inflasi terjadi akibat naiknya indeks beberapa kelompok pengeluaran. Yakni, bahan makanan, makanan jadi, minuman, rokok, dan lainnya,” tutur Kepala BPS Suryamin di Jakarta, Senin (1/12).
Sedangkan, untuk inflasi tahun kalender (Januari-November 2014) adalah sebesar 5,75 persen, serta inflasi dari tahun ke tahun (yoy) tercatat 6,23 persen. Inflasi komponen inti November sebesar 0,40 persen, tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari-November 2014) sebesar 3,88 persen, dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (November 2014 ke November 2013) sebesar 4,21 persen.
Menurut Suryamin, timing untuk menaikkan harga BBM cukup penting. Sebab, biasaya di bulan November deflasi dan dampak inflasi sangat rendah. ”Secara keseluruhan, pada bulan November belum terkena dampak kenaikan BBM. Sebab, selama 12 hari terakhir adalah harga baru. Yang 18 hari sebelumnya masih harga lama. Kita lihat dampaknya seperti apa di bulan Desember,” urainya.
Dia mengungkapkan bahwa dari 82 kota penghitungan IHK (indeks harga konsumen), semuanya mengalami inflasi. ”Rata-rata ada sedikit dampak kenaikan BBM,” kata Suryamin.
Inflasi tertinggi tercatat di Padang sebesar 3,44 persen, sedangkan Manokwari tercatat mengalami inflasi terendah, yakni sebesar 0,07 persen. (dee/fal)
JAKARTA – Kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi belum berdampak pada inflasi. Rilis Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Industri Kosmetik Makin Kompetitif, Produsen Gencar Luncurkan Produk Baru
- Snapcart Ungkap Marketplace Pilihan Brand Lokal dan UMKM
- IHCBS 2024: Wujudkan Indonesia Emas 2045 Melalui Transformasi SDM & Bisnis
- AISI Soroti Tantangan Penetrasi Kendaraan Listrik di Indonesia
- Tingkatkan Dana Murah, BTN Gandeng UPN Veteran Yogyakarta
- PPN 12 Persen Tidak Berpihak kepada Rakyat, Tolong Dibatalkan