Harga BBM Naik setelah Pemilu
Jumat, 18 Januari 2013 – 07:16 WIB
JAKARTA - Realisasi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tahun 2013 diperkirakan bakal tembus dari kuota sebesar 46,01 juta kiloliter. Namun opsi untuk menaikkan harga BBM bersubsidi untuk menjaga APBN sepertinya belum akan dilirik pemerintah. Dengan alasan itu, kemungkinan harga BBM bersubsidi naik pada 2015. "Kemungkinan baru naik saat pemerintahan baru nanti," katanya. Konsekuensinya, kuota BBM bersubsidi bisa tembus pada angka 48 juta kiloliter.
Sekretaris Komite Ekonomi Nasional (KEN) Aviliani mengatakan, butuh keberanian dari pemerintah untuk mengambil kebijakan tidak populis dengan menaikkan harga BBM bersubsidi. "Walau itu bisa dilakukan sewaktu-waktu, kemungkinan tidak (harga BBM subsidi) tidak akan naik tahun ini," kata Aviliani di Jakarta, kemarin (17/1).
Baca Juga:
Kenaikan harga BBM bersubsidi diprediksikan akan menyumbang inflasi lebih dari dua persen. Menurut Aviliani, situasi menjelang pergantian pemerintahan pada 2014 juga memengaruhi bakal diambil tidaknya kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi.
Baca Juga:
JAKARTA - Realisasi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tahun 2013 diperkirakan bakal tembus dari kuota sebesar 46,01 juta kiloliter. Namun opsi
BERITA TERKAIT
- Industri Properti Bergerak Dinamis, LPKR Memperluas Penawaran Produk Baru Harga Terjangkau
- Pemkot Tangsel jadi Daerah Paling Tertib Ukur versi Kemendag RI
- Dorong Laju Investasi di Ngawi, Bea Cukai Menerbitkan Izin Fasilitas Kawasan Berikat
- RI Sulit Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Kalau Mengandalkan Kapasitas Fiskal
- Harga Emas Antam Hari Ini Rabu 20 November Naik Lagi, Berikut Daftarnya
- PPN Jadi 12 Persen Tahun Depan, Begini Imbasnya ke Masyarakat