Harga BBM Subsidi Naik, Investasi Harus Ditata Lagi

Harga BBM Subsidi Naik, Investasi Harus Ditata Lagi
Harga BBM Subsidi Naik, Investasi Harus Ditata Lagi
JAKARTA - Pelaku pasar saham mulai menganalisa ulang portofolio dan peluangnya terkait rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang dijadwalkan mulai April 2012. Diyakini akan terjadi pengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) karena ada dampak langsung kepada laju inflasi.

Anggota Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI), Edwin Sebayang, mengatakan dampak kenaikan harga BBM terhadap IHSG bisa dihitung dari besaran kenaikannya. "Jika harga BBM (bersubsidi) naik antara Rp 500 sampai Rp 1000 maka inflasi sampai akhir tahun diperkirakan antara 5 persen sampai 5,5 persen. Suku bunga acuan (BI Rate) masih di kisaran 5,5 persen sampai 6 persen," ujarnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (5/3).

Dengan asumsi itu, kata Edwin, IHSG masih memiliki peluang cukup besar untuk menyentuh level 4.500 pada akhir tahun. Sebaliknya, jika harga BBM mengalami kenaikan antara Rp 1.500 sampai Rp 2.000 maka inflasi diperkirakan tembus 6,5 persen dan BI Rate berpotensi ke level 6,5 persen.

"Kalau kenaikan Rp1.500 sampai Rp2.000 itu bisa menjadi masalah dan acuan outlook inflasi akan berubah. Indeks paling hanya bisa sampai 4,150," jelasnya.

       

JAKARTA - Pelaku pasar saham mulai menganalisa ulang portofolio dan peluangnya terkait rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News