Harga Belum Stabil, Malas Jualan Elpiji 12 Kg
Menurut Pemilik Toko Spare Part Mobil 'Maluku' di jalan Pengadilan yang juga menjual gas elpiji, Candra, sejak kenaikan harga pada 1 Januari 2014 dirinya tidak menjual gas elpiji 12 kg.
Meski mempunyai stok elpiji berwarna biru itu di tokonya. Hal itu dilakukannya karena dia tidak mau rugi dan merugikan orang lain. Berdasarkan pengalamannya, jika harga dinaikkan drastis, setelah itu akan terjadi ketidakpastian harga. Untuk itu, dia juga tidak mengambil suplai dari agen dan menyarankan konsumennya tidak membeli dulu, namun dialihkan ke gas 3 kg.
“Langganan saya anjurkan untuk tidak membeli dulu, saya sarankan untuk beli yang 3 kg dan saya pinjamkan tabungnya. Nanti kalau harga sudah normal mereka bisa mengembalikan tabung 3 kg dan kembali membeli gas 12 kg. Saya dagang sudah lama, jadi sudah tahu akan begini,” pungkasnya. (RB/sam/jpnn)
BOGOR - Kebijakan Pertamina yang kembali menurunkan harga elpiji 12 kg dari semula Rp139.900 menjadi sekitar Rp82.200 per tabung, belum berjalan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS