Harga Bensin Belum Bisa Turun Lagi
Tingkat Keekonomian Rp 5.900 Per Liter
Kamis, 26 Februari 2009 – 06:37 WIB

Harga Bensin Belum Bisa Turun Lagi
JAKARTA - Peluang pemerintah untuk kembali menurunkan harga BBM, tampaknya, makin tipis. Sebab, menurut perhitungan, harga keekonomian BBM jenis premium (bensin) saat ini sudah kembali naik menjadi Rp 5.900 per liter.
"Hingga kemarin (24/2) harga premium sudah di atas harga subsidi saat ini Rp 4.500 per liter. Harga premium sudah Rp 5.900," ujar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro setelah Rapat Pansus Hak Angket BBM di DPR Rabu (25/2).
Baca Juga:
Terkait surplus atau keuntungan yang diperoleh pemerintah dari hasil penjualan BBM bersubsidi, menurut Purnomo, belum tentu terjadi pada bulan-bulan berikutnya. "Sebagian pengamat hanya melihat pasar minyak mentah (crude). Padahal, harus diperhitungkan pula pasar produk BBM,'' katanya.
Beberapa waktu lalu, lanjut dia, harga premium bisa rendah karena terjadi anomali. Pasokan lebih tinggi daripada kebutuhan (supply over demand). ''Sekarang anomali ini hilang, sehingga demand untuk premium ron 88 sudah di atas suplai. Sedangkan ICP (harga minyak Indonesia) sudah naik di kisaran USD 42 per barel," paparnya. Purnomo menambahkan, dalam beberapa bulan ke depan ICP berpotensi kembali naik dan harga premium meningkat di pasar internasional.
JAKARTA - Peluang pemerintah untuk kembali menurunkan harga BBM, tampaknya, makin tipis. Sebab, menurut perhitungan, harga keekonomian BBM jenis
BERITA TERKAIT
- Pertamina Dorong Ribuan UMKM Perempuan untuk Berkarya Lewat Program PFpreneur
- Krisis Pangan Global Mulai Terjadi, Bagaimana Status Indonesia?
- Mentrans Iftitah Harap Jepang Berinvestasi di Kawasan Transmigrasi
- Temui Menteri Rosan, Waka MPR Dorong Regulasi CCS yang Progresif dan Kompetitif
- Wamentan Sudaryono Ingin Ekspor Pertanian ke Eropa Meningkat Agar Petani Sejahtera
- Akademisi Nilai Tata Kelola LPG 3 Kilogram jadi Solusi Subsidi Tepat Sasaran