Harga Bensin Belum Bisa Turun Lagi
Tingkat Keekonomian Rp 5.900 Per Liter
Kamis, 26 Februari 2009 – 06:37 WIB
Sebelumnya, saat rapat anggota Pansus dari Komisi XI Drajad Wibowo mengungkapkan, berdasar perhitungan yang diambil dari institusi pemerintah, harga premium mestinya Rp 3.900 per liter. "Bahkan, saya punya data harga premium sempat Rp 3.400 per liter," ujarnya.
Menanggapi hal itu, Purnomo mengatakan, semua pihak seharusnya melihat kecenderungan harga premium dalam satu tahun anggaran. "Kalau bulan-bulan kemarin memang ada surplus, sekarang sudah subsidi lagi," katanya.
Anggota Pansus lain dari Komisi VII, Tjatur Sapto Edy, menimpali bahwa harga keekonomian premium yang dikatakan telah menyentuh Rp 5.900 per liter dan berdasar patokan besaran subsidi setahun tidak bisa dibenarkan. Menurut dia, dalam Perpres 55/2005 pasal 4 disebutkan bahwa subsidi adalah harga ditetapkan berdasar patokan harga per bulan, bukan per tahun.
Selain itu, harga Rp 5.900 per liter tidak bisa dijadikan acuan subsidi. Pekan lalu, lanjut dia, Menteri Keuangan (Menkeu) juga menyatakan sudah kembali menyubsidi Rp 696 per liter. "Dasarnya sama saja, acuan dalam satu hari tidak bisa dijadikan patokan," katanya.
JAKARTA - Peluang pemerintah untuk kembali menurunkan harga BBM, tampaknya, makin tipis. Sebab, menurut perhitungan, harga keekonomian BBM jenis
BERITA TERKAIT
- Pertamina Patra Niaga Siap Dukung Kebijakan Harga Khusus Avtur Nataru di 19 Bandara
- STAR AM Raih 4 Penghargaan di Ajang Fund Awards 2024
- KAI Cek Seluruh Jalur Rel untuk Memastikan Keselamatan dan Keamanan Perjalanan
- Road Trip MGEVC jadi Bukti Keunggulan Mobil Listrik
- Selamat! ANTAM Raih Penghargaan Appreciated Social ESG Report
- Formula Baru Bejo Jahe Merah untuk Tangkal Masuk Angin