Harga Beras Belum Turun, Penyaluran Rastra Dipercepat
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah akan menggelontorkan Beras Sejahtera (Rastra) lebih cepat. Langkah ini sebagai cara mengatasi belum turunnya harga beras yang membuat masyarakat, khususnya warga menengah ke bawah terus tertekan.
Jika terus terjadi, tingkat kemiskinan di masyarakat akan meningkat menyusul lemahnya daya beli.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menkoperek) Darmin Nasution mengatakan, percepatan itu akan dimulai bulan ini sampai dengan lebaran mendatang.
Nantinya, pembagian rastra atau yang dulu dikenal dengan istilah raskin tidak lagi akhir bulan, melainkan di awal bulan.
Dia menjelaskan, percepatan itu dilakukan untuk menopang beban yang dirasakan warga menengah ke bawah di tengah masih tingginya harga beras.
Harapannya, warga yang masuk kategori rentan miskin tidak turun menjadi warga miskin akibat kebutuhan pokoknya tidak terpenuhi.
“Tingkat kemiskinan itu diukurnya dengan apa? Dengan belanja. Harga beras paling menentukan,” ujarnya usai menggelar pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Kantor Kepresidenan, Jakarta, kemarin (2/3).
Dalam pertemuan kemarin, lanjut Darmin, Bulog sudah menyanggupi permintaan presiden. Untuk bulan Maret, rastra selambat-lambatnya akan tersalurkan pada awal pertengahan bulan. “Walaupun artinya Bulog harus kalang kabut,” imbuhnya.
Penyaluran beras sejahtera (rastra) akan dipercepat lantaran hingga saat ini harga beras belum juga turun.
- Pengamat Sebut Kepala Bapanas Tidak Mampu Tangani Urusan Beras Nasional
- Pengamat Sarankan Pemerintahan Prabowo-Gibran Ganti Kepala Bapanas
- SPI Desak Prabowo Pecat Kepala Bapanas: Beras Mahal, tetapi Petani Miskin
- BPS Ungkap Pemicu Kenaikan Harga Beras di Pasaran
- Selamat Datang Agustus: Harga Beras, Bawang, dan Telur Naik
- Harga Beras Tinggi di Tengah Skandal Demurrage, Bulog-Bapanas Dinilai Tidak Prorakyat