Harga Beras Belum Turun, Penyaluran Rastra Dipercepat
Terkait jumlah penerima Rastra, Darmin mengaku tidak mengetahui angka pastinya. Namun ada dikisaran belasan juta orang. Dalam satu bulan, beras yang digelontorkan mencapai 130 ribu ton.
Selain percepatan penyaluran rastra, pemerintah bersama Bulog juga akan segera melakukan operasi pasar. Hal itu dilakukan sebagai upaya mengintervensi pasar demi menurunkan harga beras. “Harga sekarang masih terlalu tinggi,” tuturnya.
Seperti diketahui, merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), sampai dengan akhir Februari 2018, harga beras mengalami kenaikan untuk semua jenis.
Harga beras premium di penggilingan naik 0,31 persen menjadi Rp 10.382 per kilogram (kg) dibanding Januari sebesar Rp. 10.350 per kg.
Lalu untuk, kualitas medium, naik 0,37 persen menjadi Rp. 10.215 per kg dibanding Januari sebesar Rp. 10.177 per kg. Sedangkan kualitas rendah, naik 1,99% menjadi Rp. 9.987 per kg dibanding Januari yang hanya Rp. 9.793 per kg.
Disinggung soal stok beras, Darmin menegaskan masih cukup. Saat ini, Bulog masih memiliki 700 ribu ton beras.
Selain itu, masih ada stok 260 ribu ton beras impor yang juga belum digunakan. Apalagi, masa panen sudah di depan mata. “Panen raya April akan jadi, Maret (sebagian) sudah panen,” tuturnya. (far)
Penyaluran beras sejahtera (rastra) akan dipercepat lantaran hingga saat ini harga beras belum juga turun.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Pengamat Sebut Kepala Bapanas Tidak Mampu Tangani Urusan Beras Nasional
- Pengamat Sarankan Pemerintahan Prabowo-Gibran Ganti Kepala Bapanas
- SPI Desak Prabowo Pecat Kepala Bapanas: Beras Mahal, tetapi Petani Miskin
- BPS Ungkap Pemicu Kenaikan Harga Beras di Pasaran
- Selamat Datang Agustus: Harga Beras, Bawang, dan Telur Naik
- Harga Beras Tinggi di Tengah Skandal Demurrage, Bulog-Bapanas Dinilai Tidak Prorakyat