Harga Beras dan Gula Melangit
Para Ibu Rumah Tangga di Blitar Menjerit
Senin, 11 Januari 2010 – 12:50 WIB
BLITAR - Harga beras dan gula terus meroket dalam sepekan terakhir. Hampir di semua pasar tradisional dan toko yang menjual beras dan gula menaikkan harga. Tak pelak, para ibu rumah tangga harus merogoh kocek lebih dalam lagi untuk mendapatkan kedua bahan pokok tersebut. Berbagai merek beras mulai dari Koi, Raja Lele, dan Anak Mas mengalami kenaikan cukup tajam. Untuk beras Koi minggu lalu harganya masih Rp 26.500 per lima kilogram. Tapi, minggu ini sudah menginjak Rp 32 ribu. Sedangkan beras Raja Lele dari harga Rp 30 ribu naik menjadi Rp 35 ribu per lima kilogram. Dan beras Anak Mas kini dijual Rp 38.500, padahal sebelumnya bertahan di kisaran Rp 32 ribu. "Kenaikannya rata-rata segitu. Dan terus naik kayaknya," ujar Bobby, salah satu pemilik toko beras.
Di Pasar Wage yang dikenal sentralnya beras, pedagang menjual beras dengan harga Rp 6.000 - Rp 6.200 per kilogram. Padahal pekan lalu, harga beras masih di kisaran Rp 5.700. "Mungkin karena musim panen sudah habis. Saya belinya juga dari distributor. Manut saja," kata Anik, salah satu pedagang di Pasar Wage, Senin (11/1)
Baca Juga:
Tak berbeda dengan Anik, pedagang-pedagang lain juga mematok harga yang sama. "Ya memang sudah salin rego (ganti harga) minggu ini. Yang bagus Raja Lele Rp 6.200 per kilo," kata Hj Turminah, pedagang yang lain.
Baca Juga:
BLITAR - Harga beras dan gula terus meroket dalam sepekan terakhir. Hampir di semua pasar tradisional dan toko yang menjual beras dan gula menaikkan
BERITA TERKAIT
- 3 Cagub NTB Ungkap Strategi Meningkatkan Kesejahteraan Guru Honorer
- Ronald Lumbuun: Jika Ada Oknum Mengaku Bisa Membantu Kelulusan CPNS, Segera Laporkan!
- Langkah Cepat Polisi Memproses Kasus Asusila Anggota DPRD Singkawang Dipertanyakan
- Surya Mataram Jamin Tes SKD CPNS Kemenkumham Kepri 2024 Bebas Pungli
- Pemprov Kaltim Beri Bonus Ibadah Haji Bagi Para Juara MTQ Nasional 2024
- Irjen Iqbal Perintakan Anak Buah Patroli Berskala Besar untuk Menekan Angka Kejahatan