Harga Beras Terus Naik, IKAPPI Menilai Sudah Tak Wajar
jpnn.com, JAKARTA - Harga beras secara nasional terpantau naik beberapa waktu belakangan.
Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri menilai kenaikan harga beras itu sudah tidak wajar.
“Kenaikannya enggak wajar sampai Rp 1.000, menurut saya itu kenaikan yang jarang terjadi,” ucap Mansuri saat dihubungi JPNN.com, Rabu (30/8).
Menurut Mansuri, saat ini beras di tingkat pengepul juga relatif lebih susah didapat. IKAPPI pun tak bisa memprediksi bagaimana panen gabah ke depannya.
Mansuri menjelaskan bahwa kenaikan harga beras terjadi karena sejumlah penyebab. Yang pertama, akibat produksi beras yang tidak banyak.
Kedua, masalah el nino atau kekeringan jangka panjang juga berpengaruh, termasuk kebijakan pemerintah dalam hal ini Bulog.
“Ini semua dimulai dari serapan gabah bulog di tahun lalu yang kecil, jadi, konfliknya sejak itu, tetapi kalau kali ini karena memang produksinya enggak banyak,” tuturnya.
Sebelumnya, harga beras rerata nasional hari ini terpantau masih cukup tinggi.
Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri mengatakan kenaikan harga beras sudah tidak wajar. Begini pernyataannya.
- Pengamat Sebut Kepala Bapanas Tidak Mampu Tangani Urusan Beras Nasional
- Pengamat Sarankan Pemerintahan Prabowo-Gibran Ganti Kepala Bapanas
- SPI Desak Prabowo Pecat Kepala Bapanas: Beras Mahal, tetapi Petani Miskin
- BPS Ungkap Pemicu Kenaikan Harga Beras di Pasaran
- Selamat Datang Agustus: Harga Beras, Bawang, dan Telur Naik
- Harga Beras Tinggi di Tengah Skandal Demurrage, Bulog-Bapanas Dinilai Tidak Prorakyat