Harga Bijih Nikel Naik, Pendapatan dan Laba NICL Terkerek
jpnn.com, JAKARTA - PT PAM Mineral Tbk (NICL) mencatatkan peningkatan kinerja operasional yang solid.
Corporate Secretary NICL Suhartono mengatakan selama semester I tahun ini, penjualan bijih nikel perseroan mengalami peningkatan yang signifikan ditunjang peningkatan harga komoditas nikel sepanjang semester I 2021.
Berdasarkan laporan keuangan in house Juni 2021, perseroan berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp148 miliar.
Sedangkan pendapatan perseroan pada sepanjang 2020 sebesar Rp188 miliar.
“Jika dibandingkan dengan kinerja 2020, pada semester I tahun ini, perseroan telah mencapai 79 % dari penjualan tahun lalu. Kami sangat optimis penjualan tahun ini akan jauh di atas penjualan yang telah dicapai tahun lalu," ujar Suhartono.
Dari sisi laba, perseroan berhasil mencatatkan laba sebesar Rp26,3 miliar atau naik signifikan jika dibandingkan dengan laba bersih di semester I 2020, yang masih mencatatkan kerugian sebesar Rp1,8 miliar.
Kenaikan ini ditunjang oleh kenaikan volume penjualan dan kenaikan harga nikel.
Di sisi lain posisi keuangan NICL masih sangat solid, di mana pada sisi ekuitas, Perseroan mengalami kenaikan yang signifikan, dari sebelumnya sebesar Rp106,7 miliar naik menjadi Rp133,1 miliar atau naik sebesar 25% (ytd).
Dari sisi laba, NICL berhasil mencatatkan laba sebesar Rp26,3 miliar atau naik signifikan jika dibandingkan dengan laba bersih di semester I 2020.
- Chitose Catatkan Peningkatan Laba Signifikan di Kuartal III 2024
- Q3 Bank bjb Catat Laba Konsolidasi Rp1,7 Triliun
- Ciputra Life Catat Pertumbuhan Positif, Laba Meningkat 18 Kali Lipat
- PT PAM Mineral Optimistis Kinerja Akhir Tahun Bakal Meroket
- Raih Special Award BIA 2024, PNM Makin Termotivasi Memberi yang Terbaik
- Pertamina Cetak Laba Rp 72 Triliun di 2023, Naik 17 Persen dari Tahun Sebelumnya!