Harga Bitcoin Meningkat jadi Rp162 Juta di Masa Transisi
jpnn.com, JAKARTA - Harga Bitcoin melewati USD11.200 atau Rp162 juta pada hari ini, Selasa (27/7). Ini merupakan kali kedua Bitcoin melewati USD10.000 setelah pada April 2020 lalu.
Hal ini membuktikan Bitcoin mengalami penguatan harga saat pandemi corona dan masa New Normal.
CEO Indodax Oscar Darmawan menuturkan kenaikan harga Bitcoin dua kali ini membuktikan Bitcoin sebagai alat investasi yang menarik di saat corona.
“Bitcoin kembali memuncak Rp162 juta atau melebihi USD11.200. Ini kali kedua harga bitcoin melewati USD 10.000 di tahun ini sebagaimana yang terus kami informasikan sejak beberapa bulan lalu kalau Bitcoin siap melesat dan mengalami trend bullis," ujar Oscar.
Pergerakan harga Bitcoin selama pandemi atau dari awal tahun memang sudah terlihat. Bitcoin sempat melemah Rp66 jutaan pada Maret lalu. Namun, hanya berlangsung satu malam saja, harga Bitcoin kembali ke Rp130 jutaan.
Oscar mengatakan, harga Bitcoin ke Rp162 juta tersebut adalah kenaikan yang biasa saja. Dia memprediksi harga Bitcoin akan kembali menanjak, meski secara bertahap.
Dia menambahkan, Amerika Serikat juga masih akan mengeluarkan kebijakan untuk meningkatkan stimulus perekonomian, seperti yang akan dikeluarkan The Fed.
Kebijakan itu juga akan meningkatkan daya beli di Amerika Serikat. Sehingga, permintaan Bitcoin juga akan meningkat di AS.
Ini merupakan kali kedua harga Bitcoin melewati USD10.000 setelah pada April 2020 lalu.
- Harga Kripto Turun, Ini Analisis Pakar soal Penyebabnya
- Harga Bitcoin Tembus Rp1,7 Miliar, CEO Indodax Ingatkan Hal ini
- Fasset dan Indosat Hadirkan Hadiah Bitcoin untuk Para Investor
- Transaksi Ajaib Kripto Naik 10 Kali Lipat
- 6 Tahun Upbit Indonesia Fokus Tingkatkan Literasi dan Perlindungan pada Investor Kripto
- Pasar Kripto Makin Cuan: Bitcoin, Altcoin & Memecoin Tunjukkan Tren Positif