Harga Bitcoin Naik 550 Persen, Ini Pemicunya?
jpnn.com, JAKARTA - Bitcoin dilaporkan naik drastis hingga lebih dari 550 persen pada Maret 2022.
Dalam laporan Zipmex terkait pergerakan koin dan aset kripto pada Maret 2022, kenaikan dipicu jumlah Bitcoin di bursa perdagangan tersentralisasi (exchange) mengalami titik terendahnya dalam tiga tahun terakhir.
Saat ini, total Bitcoin yang bersirkulasi di exchange diestimasikan sebesar 2,5 juta atau hanya sekitar 13,2 persen dari jumlah yang beredar pada November 2018.
Pada Maret tahun ini, Bitcoin bergerak pada rentang harga USD 37.000 hingga USD 47.000.
Menariknya, titik harga USD 47,000 ini justru baru dicapai pada akhir Maret.
Hal yang sama juga terjadi pada Ethereum, yang bergerak pada rentang USD 2.470 dan USD 3.300 dengan level harga tertingginya USD 3.300, juga terjadi pada akhir Maret.
Seiring lonjakan harga Bitcoin, beberapa aset kripto juga turut menorehkan capaian cukup menjanjikan yang diimbangi dengan kenaikan harga secara signifikan.
Selain itu, aset kripto second liner atau aset kripto menengah lainnya seperti Zilliqa, Holo, Convex, Apecoin, Vechain, Filecoin, dan Internet Computer (ICP) juga mengalami lonjakan harga cukup signifikan.
Bitcoin dilaporkan naik drastis hingga lebih dari 550 persen pada Maret 2022. Ini pemicunya?
- Industri Kripto Sumbang Rp1,09 Triliun ke Kas Negara, INDODAX Berkontribusi Rp490,06 Miliar
- Bitcoin Capai Rp1,6 Miliar Setelah Rilis Data CPI AS, CEO Indodax Bilang Begini
- Upbit Indonesia Optimistis OJK Akan Perkuat Regulasi dan Inovasi Aset Kripto di Indonesia
- Resmi Terdaftar di Bappebti, DRX Token Bisa Diperdagangkan di Pasar Aset Kripto
- Potensi Lonjakan Meme Coin di Tengah Tren Penurunan Pasar Kripto
- Harga Kripto Turun, Ini Analisis Pakar soal Penyebabnya