Harga Cabai Rawit Kembali Stabil Diawal Tahun

Harga Cabai Rawit Kembali Stabil Diawal Tahun
Ilustrasi. Foto: dokumen JPNN

"Tapi sekarang sudah mulai normal lagi, tidak seperti beberapa minggu lalu saat menjelang natal kemarin. Sekarang 75 ribu saja perkilo," terang Hartono seperti diberitakan Radar Tarakan (Jawa Pos Group) hari ini.

Hal ini juga terjadi di pasar Boom Panjang, stok dari petani lokal yang belum menyuplai cabai di pasaran membuat pedagang mengalami kekosongan.

Seperti yang diungkap Misniati (40) yang mengatakan biasanya cabai yang kurang ini, bisa terjadi karena petani yang gagal panen.

“Biasa kami memang mengambil stok dari para petani lokal, mungkin karena belum panen atau mungkin juga gagal panen, belum ada kejelasan kamarin itu. Jadi cabai sempat melonjak tinggi harganya," terang Misnati.

Menurutnya, hal ini sangat lazim terjadi seperti tahun-tahun sebelumnya. Sudah menjadi kewajaran, bahwa setiap komoditi pangan yang mengalami kekosongan maka akan terjadi kenaikan harga.

“Kalau barang sempat kosong stoknya, pasti harganya naik. Memang sudah wajar kami rasa setiap tahunnya juga begini," terang Prayitno (29) yang biasa menjual cabai dan bermacam sayuran lainnya dengan cara berjualan keliling.

Kejadian naiknya harga Cabai dan beberapa komuditas lain seperti Tomat dan juga Mentimun ini memang sudah dirasakan sejak sepekan lalu. Namun, berbeda dengan cabai polong atau cabai besar.

Harga cabai yang tidak terlalu pedas ini memang tidak begitu melonjak. Cabai yang biasa dipakai pada menu masakan ini hanya berkisar antara Rp 20 ribu hingga Rp 35 ribu perkilo.

JPNN.com - Harga cabai rawit di beberapa pasar tradisional di Tarakan perlahan-lahan turun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News