Harga Cabai Rawit Segera Turun
jpnn.com - JAKARTA - Naiknya harga cabai rawit merah diprediksi akan mulai turun pertengahan bulan ini. Empat wilayah sentra produksi utama akan mulai panen sehingga pasokan di beberapa pasar tradisional akan kembali pulih.
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kementerian Perdagangan Srie Agustina mengatakan, ada potensi pasokan mulai April - Juni. Beberapa daerah yang akan mulai panen yaitu dari Majalengka, Garut, dan Cirebon di Jawa Barat sebanyak 26.754 ton.
Lalu Jawa Tengah di Magelang, Boyolali, dan Rembang 29.389 ton. Kemudian Jawa Timur dari Blitar, Kediri, Jember, dan Banyuwangi 140.191 ton. Sedangkan dari Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat 3.650 ton. "Ini akan menambah pasokan ke pasar," katanya.
Kenaikan harga cabai rawit merah terjadi sejak awal bulan Februari. Harga rata-rata mencapai Rp.43.650 per kilo gram atau naik 14,15 persen dibanding harga bulan Januari Rp 38.240 tiap kilo gram.
"Kenaikan harga itu terus berlanjut sampai dengan saat ini. Harga rata-rata nasional telah mencapai 59.200 perkilogram," tambahnya.
Kenaikan harga ini dipicu hujan abu vulkanik akibat erupsi Gunung Kelud yang terjadi pada tanggal 13 Februari 2014. Kerusakan lahan pertanian cabai terjadi karena besarnya letusan dan lebatnya hujan abu vulkanik akibat letusan Gunung Kelud.
"Masih tingginya harga cabai rawit merah disebabkan minimnya pasokan dari daerah sentra produksi," katanya. Dia mencontohkan, pasokan ke Pasar Induk Kramat Jati Jakarta saat ini hanya separo atau sekitar lima ton per hari. Itu karena tidak pasokan dari Jawa Timur.
Sementara di pekan pertama April, harga barang kebutuhan pokok lain menunjukkan tren stabil. Harga beberapa komoditas utama masyarakat terpantau stabil dan turun.
JAKARTA - Naiknya harga cabai rawit merah diprediksi akan mulai turun pertengahan bulan ini. Empat wilayah sentra produksi utama akan mulai panen
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru