Harga Cabai Sudah Tidak Pedas Lagi Hingga Ramadan
jpnn.com, JAKARTA - Setelah mencapai puncaknya pada pertengahan Februari 2017 yaitu harga per kilo cabai rawit merah mencapai Rp.150.000/kg dari harga normal di kisaran 40.000-50.000/kg, perlahan namun pasti harga beranjak turun.
Dari data pantauan di beberapa daerah per 30 maret 2017, di wilayah Jawa Barat, Cianjur, Kabupaten Bandung dan Bandung harga cabai berada di kisaran 45.000/kg, sedangkan seminggu sebelumnya harga cabai rawit merah di ketiga daerah tersebut masih di harga 70.000/kg. Hal yang sama juga dialami oleh wilayah Jawa Tengah, Semarang, Sukoharjo yang turun hingga 50.000/kg dari sebelumnya 70.000/kg.
Di Jawa Timur, Malang, Magetan, Tuban dan Lamongan harga ada di kisaran 45.000/kg hingga 50.000/kg. Hal yang sama juga dialami wilayah Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatera harga cabai bergerak turun ke harga normal di tingkat produsen.
Meroketnya harga cabai hingga awal 2017 tidak terlepas dari anomali cuaca yang berdampak produksi dan supply. Hal ini sudah pernah disampaikan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman. "Melambungnya harga cabai disebabkan faktor alam, intensitas hujan yang tinggi sehingga petani tidak dianjurkan untuk memanen di musim hujan karena akan berdampak langsung terhadap kualitas cabe yaitu akan mengalami proses pembusukan yang lebih cepat,” katanya.
Untuk menstabilkan harga cabai terkait minimnya pasokan di musim hujan, pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian melancarkan program pembagian gratis 10 juta bibit cabai ke masyarakat. pembagian gratis ke masyarakat langsung, maupun melalui organisasi kewanitaan, dan Kelompok Wanita Tani (KWT).
Tujuan program ini adalah ajakan ke masyarakat memanfaatkan pekarangan untuk budidaya cabai ataupun budidaya dengan polybag untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Selain program pembagian bibit gratis, Kementerian Pertanian juga sedang menyiapkan program pola tanam cabai per wilayah. Tujuannya adalah daerah yang surplus akan mensuplai daerah yang defisit.
Sebagai gambaran umum tingginya harga cabai hanya bersifat temporary, itu pun hanya untuk cabai rawit merah. Dari segi produksi, stok cabai baik rawit maupun besar mampu memenuhi kebutuhan secara nasional. “Secara nasional produksi cabai saat ini aman,” ujar Amran.
Salah satu indikasinya tidak ada impor cabai di tahun 2016. Selain itu memasuki masa panen di beberapa sentra di bulan Maret 2017, luas panen cabai 35.611 ha, produksi mencapai 75.465 ton, dengan asumsi kebutuhan konsumsi sebesar 68.472 ton. Sedangkan perkiraan panen di bulan April dengan luas 37.922 ha, produksi diprediksi capai 79.170 ton, dan asumsi kebutuhan konsumsi sebesar 70.446 ton.
Setelah mencapai puncaknya pada pertengahan Februari 2017 yaitu harga per kilo cabai rawit merah mencapai Rp.150.000/kg dari harga normal di kisaran
- Usut Kasus Korupsi Pengadaan X-Ray Kementan, KPK Panggil Sunarto Sulai
- Gelar Rapat Maraton, Mentan Amran Ingin Buat Lompatan Besar Menuju Swasembada Pangan
- Kementan Beri Pendampingan dan Penerapan Mekanisme ke Petani di Merauke
- Kementan Perkuat Integrasi Pelaku Usaha Dukung Daya Saing Produk Hortikultura Lewat Forum Ini
- Dukung Pangan Bergizi, Kementan Gelar Bimbingan Teknis Pemanfaatan Pekarangan
- KPK Panggil Auditor Utama BPK terkait Kasus Korupsi X-Ray di Kementan