Harga Coklat Anjlok, Petani Mengeluh
Jumat, 24 September 2010 – 08:52 WIB
KUTACANE – Meskipun Ramadhan dan Lebaran sudah berlalu, namun harga sejumlah komoditi pertanian masih berada di bawah normal dan cenderung terus mengalami penurunan mengakibatkan petani mengeluh serta merugi. Seperti harga cokelat yang sebelumnya Rp 20 ribu per kilogramnya anjlok menjadi Rp 19.000,- memasuki bulan Ramadhan, hingga kembali anjlok menjadi Rp 17 ribu perkilogramnya menjelang lebaran hingga selesai lebaran.
Harga ini dihitung sudah berada dibawah batas normal karena dengan harga Rp 17 ribu per kilogram ini juga sudah membuat para petani mengalami kerugian dibandingkan dengan coast perawatan kebun cokelat yang cukup tinggi.
Baca Juga:
Nurhaida (55) seorang petani coklat mengaku penurunan harga cokelat tidak diikuti oleh penurunan harga obat-obatan seperti pupuk dan pestisida bahkan upah buruh tani juga tidak mengalami penurunan sementara harga cokelat terus mengalami penurunan. Anjloknya harga komodity pertanian juga terjadi terhadap jagung pipilan, sebelumnya harga jagung pipilan di pasaran mencapai Rp 2.400,- perkilogramnya. Kini hanya Rp 2.100/kilogramnya di komoditi ini kerugian petani lebih parah karena kondisi alam saat petani panen juga tidak mendukung.
Hasil penan jagung tidak dapat dikeringkan dengan mengandalkan matahari karena kondisi yang terjadi saat ini sedang meusim penghujan, sehingga banyak jagung petani yang sudah dipanen mengalami pembusukan (Topsin). Bila sudah mengalami pembusukan atau lapuk maka jagung tersebut akan dibeli dengan harga sangat murah sekali. Bahkan bisa mencapai setengah harga dari harga sebenarnya. "Bila tidak dijual kerugian petani akan lebih parah dan terpaksa dijual dengan harga murah," keluh Ali Sadikin salah seorang petani jagung di Kecamatan Semadam.
KUTACANE – Meskipun Ramadhan dan Lebaran sudah berlalu, namun harga sejumlah komoditi pertanian masih berada di bawah normal dan cenderung
BERITA TERKAIT
- PT Anugerah Samudra Madanindo Pastikan Kelancaran Pembangunan PLTU Batang
- Matahariland Akan Hadirkan Cluster Terbaru di Bandung Selatan, Lokasinya Strategis
- Terjadi Kecelakaan Kerja Berulang, Wamenaker Tinjau Smelter IMIP
- Bank Mandiri Segera Bergerak Bantu Warga Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi di NTT
- Grab Megahedon Tebar Diskon Lebih Besar Hingga Mobil Listrik
- Artificial Intelligence Tingkatkan Produktivitas Manufaktur & Daya Saing Indonesia