Harga CPO Kian Mengkhawatirkan

Penurunan secara pemasukan akan terasa, baik dari petani maupun pelaku usaha ekspor CPO.
Pemerintah harus melakukan gerakan agar kampanye tersebut tidak berlangsung dalam jangka panjang. Apalagi untuk daerah yang sudah memiliki industri turunan kelapa sawit.
“Kalau kampanye negatif terus berlangsung, harga CPO domestik maupun internasional akan terus anjlok,” pungkasnya.
Analis Central Capital Futures Wahyu Tribowo Laksono mengatakan, harga CPO melemah lantaran ekspor minyak sawit ke Eropa masih teradang kampanye hitam.
Uni Eropa menyebut ladang CPO di Indonesia ilegal dan menyebabkan pemanasan global.
Selanjutnya, katalis datang dari pertemuan AS-Tiongkok dalam agenda KTT G20 di Osaka, Jepang.
Jika pertumbuhan ekonomi Tiongkok bakal membaik, ada harapan ekspor CPO bertumbuh. Pun sebaliknya.
“Terlalu banyak tekanan jadi saat komoditas lain rebound, minyak sawit malah melemah,” kata Wahyu. (ctr/ndu2/k18)
Harga minyak mentah kelapa sawit (crude palm oil/CPO) di pasar internasional dan domestik terus mengalami penurunan.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Forwatan dan 3 Asosiasi Berbagi Manfaat Produk Turunan Sawit kepada Yatim Piatu
- Riau Berusaha Rebut Hak Kelola Kebun Eks Sawit Duta Palma
- Remaja Pencuri Buah Kelapa Sawit di Musi Rawas Ditangkap Polisi
- Ekspor Minyak Sawit Sumbang Devisa Negara Capai Rp 440 Triliun
- Gelar Seminar, PTPN Bahas Peran Strategis Kelapa Sawit Menuju Indonesia Emas 2045
- Curi Buah Kelapa Sawit, Jali Diringkus Satreskrim Polres Musi Rawas