Harga CPO Makin Loyo
Jumat, 23 November 2012 – 07:36 WIB

Harga CPO Makin Loyo
JAKARTA--Mendung masih menyelimuti industri kelapa sawit. Ini terkait dengan harga minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang makin loyo. Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Fadhil Hasan mengatakan, belum pulihnya perekonomian global membuat permintaan CPO di pasar global melemah. "Ini berimbas pada harga yang terus turun," ujarnya dalam sebuah seminar di Jakarta, Kamis (22/11).
Fadhil menggambarkan, pada tahun lalu, rata-rata harga CPO di pasaran dunia mencapai kisaran USD 1.119 per ton. Namun, tahun ini, harga sudah jatuh di kisaran USD 800 per ton. "Jadi, tahun ini sudah turun sekitar 23 persen," katanya.
Baca Juga:
Menurut Fadhil, harga CPO memang terkait erat dengan situasi perekonomian global. Sayangnya, Eropa yang selama ini menyerap sekitar 11 persen produksi CPO dunia, kondisi perekonomiannya masih lesu. Demikian pula Tiongkok yang menyerap 13 persen produksi CPO dunia, laju pertumbuhan ekonominya masih belum pulih.
Khusus bagi produsen CPO Indonesia, lanjut dia, tantangan makin berat karena India yang dalam lima tahun terakhir menjadi pasar ekspor terbesar dengan menyerap sekitar 45 persen CPO Indonesia, kini juga tengah mengalami kemunduran ekonomi. "Ini semua membuat harga CPO masih memprihatinkan," ucapnya.
JAKARTA--Mendung masih menyelimuti industri kelapa sawit. Ini terkait dengan harga minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang makin
BERITA TERKAIT
- Bank Mandiri Ciptakan Lingkungan Kerja Inklusif lewat Respectful Workplace Policy
- CropLife Indonesia Dorong Pengelolaan Pestisida Berkelanjutan
- Pertamina Patra Niaga Raih 12 PROPER Emas & 61 PROPER Hijau dari KLH
- Selamat, Dirut Pertamina Raih Green Leadership Utama dari KLH
- Dukung Pertumbuhan Ekosistem Bisnis, Bank Raya & APP Group Teken Kerja Sama
- Ekonom Nilai Danantara jadi Sinyal Positif untuk Investor