Harga Daging dan Sayur Melonjak
Kamis, 27 Desember 2018 – 17:11 WIB
Harga cabai rawit yang dijual Nur Hasanah lebih mahal daripada Subiarjo. Dia mematok Rp 44.000 per kilogram. ''Lebih mahal karena memang saya pilih yang bagus-bagus,'' ungkapnya. Dari 5 kilogram cabai rawit yang dibeli, tidak semuanya bagus. Ada sekitar 1 kilogram yang busuk. ''Yang busuk saya buang. Tidak saya jual,'' paparnya.
Saat ini Nur Hasanah tidak berjualan seledri. Sebab, harganya naik tiga kali lipat menjadi Rp 25.000. Karena itu, dia memilih tidak menyetok seledri. ''Daripada tidak terbeli, lalu busuk, kan rugi,'' jelasnya. ''Kalau telur sekarang jadi Rp 26.000,'' ucapnya.
Pengelola Sub Unit Pasar Krian Budi Pribadi membenarkan adanya kenaikan harga kebutuhan pokok. Sejumlah pasar lainnya mengalami hal serupa. ''Hasil panen sedikit rusak dan berkurang karena musim hujan,'' paparnya. ''Sayuran tidak tahan dengan hujan. Cepat membusuk,'' tambahnya. (oby/day/c15/ai)
Saya tahu kalau harganya naik. Tapi gak nyangka kalau naiknya sampai dua kali lipat.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Menjelang Nataru, Harga Ayam Potong di Palembang Mulai Naik
- Harga Daging Ayam di Pasar Meroket, Jokowi: Akan Saya Cek
- Respons Gubernur Khofifah Saat Temukan Harga Telur dan Beras Naik di Pasar Baru Gresik
- NFA Siap Lakukan Intervensi Jika Harga Telur Ayam Tidak Turun Minggu Ini
- Mendag Zulhas Prediksi Harga Telur Bakal Turun, Kapan?
- Aduh, Harga Daging Sapi dan Ayam Merangkak Naik, Jadi Sebegini