Harga Daging Kian Tinggi
Minggu, 03 Maret 2013 – 08:37 WIB
"Kenaikan harga ini sebenarnya tidak masuk di akal, sebab pasokan sapi lokal dari daerah produsen sapi mencukupi,” katanya. Dengan kanaikan ini, Disnakan tidak bisa berbuat banyak. Menurut Trisno-sapaannya-, pihaknya hanya mengimbau warga untuk meningkatkan konsumsi daging dan berupaya menjaga ketersediaan pasokan.
Baca Juga:
Trisno memaparkan, saat ini kebutuhan daging sapi warga Kabupaten Bogor sekitar 50 ekor per hari. Sementara, pasokan sapi dari daerah mencapai 100 ekor perhari. Tingkat produksi daging dari 3 rumah potong hewan (RPH) milik Pemerintah di Kabupaten Bogor, mencapai 90-120 ekor perhari. Sebagian daging tersebut, didistribusikan ke sejumlah pasar di wilayah Jabodetabek. “Tapi di tiap RPH, kami tekankan untuk memenuhi kebutuhan warga Kabupaten Bogor terlebih dahulu. Karena itu, pasokan daging mencukupi,” katanya.
Di Kabupaten Bogor, sapi dari daerah masuk ke 6 perusahaan penggemukan sapi, populasinya saat ini mencapai 10.100 ekor. Di sisi lain, kenaikan harga daging sapi membuat tingkat penjualan sejumlah pedagang menurun. Rizki Darmawan, pedagang sapi di pasar Cibinong mengatakan, tingkat penjualan turun hingga 50 persen, dari kondisi normal. “Bahkan beberapa pedagang terpaksa berhenti berjualan, menunggu harga daging stabil,” katanya.
Menurut, Rizki, turunnya minat pembeli, bukan hanya dikarenakan mahalnya harga daging. “Tapi juga kualitas daging lokal yang masih jauh dibawah kualitas daging impor,” katanya. (ful)
CIBINONG-Pembatasan impor daging sapi berdampak pada anjloknya minat konsumsi daging sapi. Penyebabnya tidak lain karena naiknya harga daging sapi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Erwin Aksa: Persiapan Rapimnas Kadin 2024 Berjalan Baik dan Sesuai Rencana
- Ruas Falah Dukung MIND ID Mengakselerasi Pembangunan SGAR Mempawah Fase II
- Toshiba Berbagi Tips Menjaga Kebersihan Dispenser
- Gelar Operasi Gempur II, Bea Cukai Ajak Masyarakat Berantas Rokok Ilegal
- Pegadaian 123 Go! Bersiap Meluas dengan Bank Emas
- Kadin Luncurkan White Paper, Strategi Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi 8%