Harga Daging Sapi Lampaui Daya Beli, Siapa yang Teledor?
jpnn.com - JAKARTA - Harga daging sapi kembali bergejolak, melampaui daya beli masyarakat. Di sejumlah pasar kini, harganya mencapai sekitar Rp 120-140 ribu/ kilogram.
Padahal menurut Wakil Ketua Umum DPP Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Sarman Simanjorang, seharusnya di saat sekarang ini harga daging sapi normal, karena permintaan dari konsumen tidak ada yang menonjol, sebab tidak memasuki hari besar keagamaan.
"Tadinya ada dugaan kenaikan karena kebijakan pemerintah yang membebankan PPN 10 persen terhadap sapi potong. Namun kebijakan tersebut hanya seumur jagung sebab Menko Perekonomian membatalkan keputusan Menteri Keuangan tersebut," ujar Sarman, Minggu (31/1).
Dengan demikian kenaikan harga daging saat ini tidak ada kaitannya lagi dengan PPN tersebut. Sarman menilai, penyebab kenaikan harga daging saat ini adalah hukum pasar demand dan supply.
Pasar melihat bahwa ketersediaan dan pasokan daging sapi saat ini sangat mengkawatirkan dan diperkirakan tidak akan mencukupi dalam beberapa bulan ke depan.
"Seandainya pasar melihat stok dan pasokan berlimpah dan tersedia, diyakini tidak akan ada gejolak harga daging sapi, apalagi di bulan Januari seperti ini," ujarnya.
Menurut Sarman, dengan terjadinya fluktuasi kenaikan harga daging sapi beberapa waktu lalu, pemerintah melalui Kementerian Pertanian dan Perdagangan seharusnya sudah dapat memiliki strategi dan kebijakan. Supaya gejolak harga daging sapi tidak terulang kembali.
"Apalagi Presiden Jokowi sangat berharap harga daging sapi dapat diturukan ke harga normal mendekati harga daging sapi di Negara Asean lainnya. Namun ini, setiap terjadi gejolak harga daging sapi, upaya yang dilakukan hanya bersifat sementara melalui operasi pasar yang dilakukan oleh Bulog," ujar Sarman. (gir/jpnn)
JAKARTA - Harga daging sapi kembali bergejolak, melampaui daya beli masyarakat. Di sejumlah pasar kini, harganya mencapai sekitar Rp 120-140 ribu/
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bank Mandiri Buktikan Komitmen Menyukseskan 3 Juta Rumah Dengan Jadi Penyalur FLPP
- Layanan CRM OCA Bantu UMKM Lebih Dekat dengan Pelanggan
- Kabar Baik, Target KUR 2025 Naik jadi Rp 300 Triliun
- IDSurvey Buka Kantor Cabang di Singapura
- Transformasi Digital, DPLK BNI Luncurkan Website Baru dengan Fitur Inovatif dan Menarik
- Penyaluran Jauh Lampui Target, Akses KUR Diperluas Hingga 2 Juta Debitur Baru