Harga Daging Sapi Mahal, Daging Kerbau Bulog Bisa Jadi Pilihan Saat Lebaran
jpnn.com, JAKARTA - Perum Bulog mendapat penugasan dari pemerintah untuk mengimpor daging kerbau beku sebanyak 100 ribu ton.
Upaya ini dilakukan sebagai alternatif untuk masyarakat yang tidak bisa membeli daging sapi segar, karena harganya yang mahal, terlebih jelang lebaran.
Dilihat dari data yang ada, kebutuhan daging bulanan rata-rata 8.000 sampai 10.000 ton. Sedangn stok milik Bulog sebanyak 36.000 ton.
"Artinya, stok daging kerbau masih cukup, bahkan tidak hanya untuk lebaran saja, tetapi cukup memenuhi kebutuhan daging hingga Mei dan Juni nanti," ujar Pengamat Pertanian Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori.
Dia meyakini, dengan ketersediaan stok yang mencukupi, masyarakat bisa merayakan hari IdulFitri dengan menikmati santapan yang sama nikmatnya.
Apalagi, harga daging kerbau beku, lebih murah dan terjangkau yaitu sebesar Rp 80.000, dibanding daging sapi segar.
"Jadi, masih ada pilihan daging kerbau, sebagai alternatif. Pasti, tetap ada konsumennya, ada peminatnya, meskipun enggak sebesar (konsumen) daging sapi," katanya.
Harga ini juga mengacu pada Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No.7 Tahun 2020. Karenanya, Pemerintah mencoba mencari alternatif daging yang harganya lebih murah.
Ttok daging kerbau dari Bulog masih cukup, bahkan tidak hanya untuk lebaran saja, tetapi cukup memenuhi kebutuhan daging hingga Mei dan Juni nanti.
- Memperkokoh Peran Bulog, Mengamankan Pangan Nasional
- Daging Sapi Hari Ini Rp 136.480 per Kg, Harga Pangan yang Lain juga Naik
- Bulog Jabar Pastikan Stok Beras Aman, Masyarakat Diminta Jangan Panik
- Jokowi Bilang Bakal Bisiki Prabowo Soal Hal Penting Ini
- Kepengurusan Baru, Akindo Fokus pada Kolaborasi & Ketahanan Pangan
- Bulog Masih Melakukan Penjajakan untuk Akuisisi Produsen Beras di Kamboja