Harga Daging Tak Terkendali, Indonesia Tambah Kuota Impor Sapi Australia
Pemerintah justru memberikan izin tambahan 50 ribu ekor itu kepada Bulog, guna mengimpor sapi jenis siap potong, bukan sapi untuk penggemukan (feedlot) yang perlu beberapa bulan sebelum tiba di pasaran daging.
Hal ini disambut baik pihak Kementerian Pertanian Australia. Menurutu juru bicara Menteri Pertanian Barnaby Joyce, pihaknya belum menerima penjelasan detail mengenai informasi ini, namun menyatakan menyambut baik.
Sementara ketua Dewan Eksportir Ternak Australia Alison Penfold menyatakan sebenarnya agak sulit memenuhi permintaan sapi yang dilakukan secara mendadak seperti itu.
"Tentu saja permintaan dadakan ini menyulitkan," kata Alison Penfold kepada ABC. "Namun jika tersedia izin tambahan, kami akan bekerja keras untuk memenuhinya."
Sebelumnya, pemerintah Indonesia hanya menerbitkan izin kuota impor sapi Australia sebesar 50 ribu ekor untuk kuartal ketiga Juli - September 2015.
Jumlah tersebut menurun drastis dari kuota impor kuartal kedua 2015 sebesar 250 ribu ekor, dan kuartal pertama sebesar 75 ribu ekor.
Penurunan tersebut memicu spekulasi dan dugaan terjadinya permainan oleh berbagai pihak untuk menaikkan harga daging di pasaran.
Di sisi lain, Australia langsung mengantisipasinya dengan mencoba membuka pasar baru bagi ekspor sapi mereka, termasuk ke China.
Harga daging sapi yang semakin tak terkendali, tampaknya membuat pemerintah Indonesia mengambil langkah taktis dengan menambah kuota impor sapi Australia
- Dunia Hari Ini: Ada Banyak Pertanyaan Soal Kecelakaan Pesawat Jeju Air
- Sejumlah Berita dari Indonesia yang Menarik Perhatian Australia di 2024
- Universitas Australia Akan Jadi yang Pertama Gunakan AI di Asia Pasifik
- Dunia Hari Ini: Pesawat Azerbaijan Airlines yang Jatuh Kemungkinan Ditembak Rusia
- Rencana Indonesia Bangun Pembangkit Tenaga Nuklir Dikhawatirkan Memicu Bencana
- Dunia Hari Ini: Dua Negara Bagian di Australia Berlakukan Larangan Menyalakan Api