Harga Elektronik Melambung
Kamis, 14 Juni 2012 – 13:37 WIB
Ia mengungkapkan, kenaikan ini tidak akan mempengaruhi daya beli konsumen. Apalagi saat ini akan memasuki peak season. Libur sekolah yang dilanjutkan dengan bulan puasa dan lebaran akan memacu penjualan elektronik. "Mungkin konsumen akan menunda membeli, namun jika konsumen benar-benar membutuhkan satu barang elektronik maka tak akan ditunda,"ujarnya.
Hal serupa juga diungkapkan oleh General Manager PT Electrolux Indonesia Area Timur Susanto Junaidi, pihaknya memang berencana menaikkan harga produknya. Kenaikkannya berkisar 2-3 persen saja. Misalkan, mesin cuci dan kulkas akan naik dua persen, sedangkan produk seperti vacuum cleaner naik tiga persen.
Susanto menjelaskan, perusahaan asal Swedia ini belum memiliki pabrikan di Indonesia sehingga produk-produknya murni diimpor. Beberapa negara pengimpornya yaitu Thailand dan Meksiko. Penjualannya sendiri untuk area timur di kuartal pertama mengalamai peningkatan hingga 20 persen. "Kami harapkan akan terus naik hingga akhir tahun nanti,"ujarnya.
Ia menambahkan, kenaikan harga ini tak akan membuatnya mengoreksi target tahun ini. "Segmentasi produk Electrolux merupakan segmen menengah atas, sehingga kenaikan yang sangat tipis ini tak akan menahan mereka untuk membeli produk," katanya.(uma)
SURABAYA - Melemahnya nilai tukar Rupiah sejak Mei lalu, berimbas pada naiknya harga elektronik. Hal ini diungkapkan oleh Regional Manager Electronic
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pegadaian Gelar Media Awards 2024, Puluhan Jurnalis Raih Penghargaan
- Pertamina Regional Indonesia Timur Raih Penghargaan Internasional Best Practice GCSA 2024
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok