Harga Elpiji di Papua Rp 300 ribu, Ini Alasan Pertamina
jpnn.com - JAKARTA - Masyarakat Papua merasakan dampak yang lebih berat dengan adanya kenaikan harga gas elpiji 12 kg. Saat ini harga satu tabung gas elpiji 12 kg di Bumi Cenderawasih ini sekitar Rp 300 ribu. Jauh berbeda dengan Pulau Jawa yang memiliki kisaran harga Rp. 130 ribu hingga Rp 150 ribu.
Vice President Coorporate Communication Ali Mundakir mengungkapkan perbedaan harga itu terjadi karena tidak adanya fasilitas pengisian gas elpiji. Untuk memenuhi kebutuhan gas di Indonesia bagian timur, ujar Ali, pihaknya memasok dari Surabaya, Jawa Timur. Akibatnya membutuhkan biaya distribusi yang lebih mahal.
"Untuk Indonesia bagian Timur lebih mahal karena belum ada fasilitasnya. Ini dikirim dari Surabaya," kata Ali di Pangkalan TNI AU, Jakarta Timur, Minggu, (5/1).
Ali beralasan jika Pertamina terus mengalami kerugian, tentu akan sulit bagi pihaknya membangun fasilitas infrastruktur pengisian gas untuk Indonesia bagian timur.
"Inilah salah satu hal yang perlu disadari bersama. Bahwa dengan bisnis elpiji yang masih rugi ini, maka kemampuan Pertamina dalam membangun infrastruktur untuk pengisian bagi saudara kita di wilayah bagian timur juga tidak ada," sambung Ali.
Ali meminta semua pihak bersama memikirkan perwujudan infrastuktur gas untuk wilayah Indonesia bagian timur, agar harga gas tidak melambung tinggi di wilayah-wilayah tersebut. (flo/jpnn)
JAKARTA - Masyarakat Papua merasakan dampak yang lebih berat dengan adanya kenaikan harga gas elpiji 12 kg. Saat ini harga satu tabung gas elpiji
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Akumandiri Dorong Sosialisasi QRIS Mendetail untuk UMKM
- Program 'Tebar Jutaan Uang Jajan' Biskies Black Targetkan Pasar Anak Sekolah
- Upaya Yohanes Bayu Tri Susanto Tingkatkan Keterampilan Agen Asuransi
- Pemerintah Kejar Pembangunan KEK & PSN dengan Manfaatkan Investasi Hasil Kunker Prabowo
- Cerita Mirza Azmi Beralih Profesi, Dulu Pegawai Batubara Kini jadi Peternak Sapi Perah
- Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik, ENTREV Hadir di Electricity Connect 2024