Harga Emas Hari Ini Loyo, Ternyata Ini Penyebabnya
jpnn.com, JAKARTA - Harga emas sedikit melemah pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB).
Kenaikan USD menjadi penyebab emas menghentikan kenaikan selama dua sesi berturut-turut, tetapi logam kuning masih bertahan di atas level psikologis USD 1.650.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, tergelincir USD 2,20 atau 0,13 persen, menjadi ditutup pada USD 1.654,1 per ounce, setelah mencapai level terendah sesi di USD 1.648,00.
Pekan lalu, emas berjangka meningkat USD 7,40 atau 0,50 persen, setelah pekan sebelumnya kehilangan lebih dari USD 60 atau 3,50 persen.
Dikutip dari Antara, emas berjangka melonjak USD 19,50 atau 1,19 persen menjadi USD 1.656,30 pada Jumat (21/10), setelah terdongkrak USD 2,60 atau 0,16 persen menjadi USD 1.636,80 pada Kamis (20/10).
USD naik tipis pada perdagangan Senin (24/10) meskipun ada dugaan intervensi valuta asing lain oleh Jepang, dan sempat berubah negatif, setelah data PMI awal S&P menunjukkan aktivitas bisnis AS berkontraksi untuk bulan keempat berturut-turut pada Oktober.
Namun, penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS mendukung emas.
Emas menemukan dukungan tambahan karena S&P Global melaporkan pada Senin (24/10) bahwa Indeks Output Komposit PMI (Indeks Manajer Pembelian) AS, yang melacak sektor manufaktur dan jasa, turun menjadi 47,3 pada Oktober dari pembacaan akhir 49,5 pada September. (antara/jpnn)
Harga emas sedikit melemah pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB). Simak selengkapnya!
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Harga Emas Antam Stabil Hari Ini 23 Desember, Berikut Daftarnya
- Mitos atau Fakta 94 Persen Warga Jabodetabek Pernah Beli Frozen Food, Ninja Xpress Ungkap Faktanya
- Bisnis Pergudangan Makin Menjanjikan, Simba Lengkapi Fasilitas Substansial
- Harga Emas Antam Memelesat Naik Hari Ini, jadi Sebegini Per Gram
- Ninja Xpress Beri Strategi Jitu untuk Hadapi Tantangan Bisnis Food & Beverages
- SBM & BRI Berkolaborasi Dukung UMKM Fesyen Tingkatkan Skala Bisnis