Harga Emas Hitam Masih Kelam
Jumat, 16 November 2012 – 01:45 WIB

Harga Emas Hitam Masih Kelam
Selain harga, datang lagi tekanan dari potensi penurunan jumlah pasokan kebutuhan dalam negeri (Domestic Market Obligation/DMO). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada akhir Oktober lalu memutuskan memangkas DMO 2013 sekitar 15 juta ton menjadi 67,25 juta ton dari rencana semula 82,07 ton.
Baca Juga:
Asosiasi Pengusaha Batu Bara Indonesia Bob Kamandanu mengatakan dampak penurunan DMO sangat besar, terutama kepada perusahaan skala kecil dan menengah di beberapa daerah. Mereka belum tentu bisa bertahan sampai keadaan membaik yang diperkirakan setelah semester I 2013.
Saat ini saja, menurut dia, dari 32 perusahaan batu bara di Jambi yang mampu bertahan hanya empat. Selebihnya menghentikan kegiatan operasional karena merugi. "Padahal, perusahaan kecil berperan penting untuk eksistensi perusahaan batu bara berskala besar yang tercatat di BEI," ucapnya.
Bob optimistis permintaan dan harga batu bara kembali normal pada kuartal II-2013. Kenaikan harga batu bara saat ini sudah terlihat walaupun belum signifikan. "Pergerakan harganya sudah mulai, tapi tidak akan lebih dari USD 90 per ton. Pada kuartal II-2013 baru bara kembali normal USD 100 per ton," yakinnya. (gen/oki)
JAKARTA - Kinerja perusahaan tambang batu bara pada 2012 tak semoncer tahun-tahun sebelumnya. Gara-garanya, harga emas hitam itu masih bertengger
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 25 April Turun Lagi
- Gandeng Telkomsel, Pegatron Resmikan Smart Factory Berbasis AI dan 5G di Batam
- Serapan BULOG Jatim Tembus 300 Ribu Ton Setara Beras, Tertinggi dalam 10 Tahun Terakhir
- Merespons Kebijakan Dagang Trump, Syahganda Nainggolan: Sikap Independen Indonesia Sudah Tepat
- Tak Risau, Sri Mulyani Sebut Rupiah Sejalan dengan Perekonomian Domestik
- Ada 10 Negara dengan Cadangan Emas Terbesar di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?