Harga Emas Menguat Lagi, Untung Terus, Bun!
Data ekonomi yang dirilis pada Rabu (31/5) beragam.
Indikator MNI melaporkan bahwa Chicago Business Barometer, juga dikenal sebagai Chicago PMI (Indeks Manajer Pembelian), turun 8,2 poin menjadi 40,4 pada Mei, bertahan di bawah ambang batas 50 yang menunjukkan wilayah kontraksi selama sembilan bulan berturut-turut. Para ekonom memperkirakan pembacaan 47,3.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa pemberi kerja AS membukukan 10,1 juta lowongan pekerjaan pada April, naik dari 9,7 juta pada Maret dan terbesar sejak Januari.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, terkerek USD 5 atau 0,25 persen menjadi ditutup pada USD 1.982,10 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di USD 1.993,10 dan terendah di USD 1.971,80.
Emas berjangka terangkat USD 14,00 atau 0,71 persen menjadi USD 1.977,10 pada hari Selasa (30/5) setelah terdongkrak 60 sen atau 0,03 persen menjadi USD 1.944,30 pada hari Jumat (26/5), dan terpuruk USD 20,90 atau 1,06 persen menjadi USD 1.943,70 pada hari Kamis (25/5).
Bursa Comex ditutup pada hari Senin (29/5) untuk libur Memorial Day. Emas membukukan penurunan bulanan sebesar 1,8 persen pada Mei.(antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Harga emas memelesat dan memperpanjang keuntungan untuk hari ketiga berturut-turut di tengah penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Tegas, YLKI Tolak Kenaikan PPN 12 Persen
- Grant Thornton Indonesia Kupas Tuntas Strategi RI Hadapi Tantangan Ketidakpastian Ekonomi
- Kisah Sukses Nasabah PNM Mekaar, Ekspor Olahan Sisik Ikan ke Berbagai Benua
- ICEBM Untar 2024 jadi Sarana Percepatan Pencapaian SDGs untuk Semua Sektor